REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengapresiasi positif kunjungan capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bagi PPP kunjungan itu menunjukan upaya Jokowi mengusung agenda keumatan di pemerintahan mendatang.
"Yang dilakukan Jokowi menunjukan agenda keumatan ada di sana," kata Sekjen DPP PPP, Rommahumuziy (Romi) usai mengadakan pertemuan dengan dengan elite PDIP di Jakarta, Selasa (6/5).
Menurutnya, kunjungan ke para ulama menepis berbagai isu SARA yang selama ini dialamatkan kepada Jokowi. Lewat kunjungan itu, ia ingin menyatakan, tak perlu lagi ada dikotomi antara kelompok agama dan nasionalis dalam membangun bangsa. "Kelompok agama dan nasionalis bisa sama-sama bersinergi," ujarnya.
Romi juga menilai kunjungan Jokowi ke ulama memberi dampak positif guna merangkul suara kelompok Islam. Ini lantaran ulama yang dikunjungi memiliki tingkat akseptabilitas tinggi di kalangan umat. "Yang dikunjungi Bu Khofifah, Gus Sholah, dan Mbah Maimun (KH Maimun Zubair) yang kharismatik," kata Rommy.
Pertemuan antara elite PPP dan PDIP berlangsung secara tertutup. PDIP dan PPP diwakili oleh masing-masing pengurus partai. Dari PDIP akan hadir sekjen Tjahjo Kumolo, ketua DPP Effendi Simbolon, bendahara umum Olly Dondokambey, wasekjen Eriko Sotarduga dan Achmad Basarah.
Sementara dari PPP akan hadir wakil ketua umum Suharso Manoarfa, sekjen M Rommahurmuziy, ketua majelis pertimbangan Barlianta Haraharap.