REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro-Sumbing, Yuli Rahmatullah, mengatakan tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Sindoro.
"Aktivitas Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo sampai saat ini masih tetap normal, tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan," kata Yuli di Temanggung, Selasa.
Ia mengatakan membumbungnya asap solfatara di puncak Sindoro terjadi setiap hari sebagai hal wajar dan tidak perlu dirisaukan. Asap putih tersebut kadang terlihat kadang tidak.
"Masyarakat jangan terpengaruh isu. Status Gunung Sindoro normal, tidak ada peningkatan aktivitas," katanya di Pos Pengamat Gunung Api Sindoro-Sumbing di Desa Gentingsari Kecamatan Bansari, Temanggung.
Ia mengatakan memang sempat ada peningkatan kegempaan pada 6-8 Maret 2014, namun setelah itu normal kembali.
Ia menuturkan setelah status Sindoro dinyatakan waspada pada Desember 2011 hingga Maret 2012, kepulan asap sulfatara sering terlihat di puncak Sindoro.
"Pada Selasa pagi asap sulfatar dengan ketinggian sekitar 50 meter dari puncak kawah," katanya.
Ia mengatakan pendakian di Gunung Sindoro tetap dibuka tetapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan agar pendaki tidak mendekati bibir kawah dalam jarak dekat, karena sering mengeluarkan gas beracun yang bisa menyebabkan kematian.