Senin 05 May 2014 19:48 WIB

Pemkab Sukabumi Serius Turunkan Angka Kematian Ibu

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Kemiskinan ikut mendorong tingginya angka kematian ibu
Foto: Edwin/Republika
Kemiskinan ikut mendorong tingginya angka kematian ibu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi serius untuk menurunkan kasus angka kematian ibu (AKI) saat persalinan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah AKI masih cukup tinggi. 

Pada 2012 lalu kasus AKI saat persalinan mencapai sebanyak 76 kasus. Padahal, biasanya kasus AKI saat persalinan hanya sebanyak 40 hingga 50 kasus per tahun.

"Kita harus mampu menurunkan jumlah AKI," ujar Bupati Sukabumi Sukmawijaya, Senin (5/5). 

Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengefektifkan keberadaan tim Audit Maternal dan Perinatal (AMP) Kabupaten Sukabumi. Tim AMP yang berisikan para tenaga medis yang menguasai bidangnya, diharapkan mampu menjawab permasalahan terkait masih tingginya AKI. 

Targetnya, pelayanan kesehatan untuk ibu melahirkan dapat merata di semua kecamatan baik utara maupun selatan Sukabumi.

Kepala Bidang Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Ujang Zulikfli mengatakan, kasus AKI saat persalinan paling banyak dikarenakan faktor pendarahan. Menurut Zulkifli, kasus AKI yang terjadi di tempat pelayanan kesehatan mencapai sekitar 76 persen. Sementara sisanya meninggal saat melakukan persalinan di rumah. 

Fakta ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat untuk melakukan persalinan di rumah sakit maupun puskesmas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement