Senin 05 May 2014 13:57 WIB

Duh, Pelajar SMP di Barito Utara Harus Sewa Kapal Demi Ikuti UN

Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Sedikitnya 26 pelajar SMP PGRI Desa Pendreh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terpaksa menyewa kapal motor atau kelotok di Sungai Barito untuk menuju desa terdekat guna mengikuti Ujian Nasional tahun ajaran 2013/2014.

"Selama UN, semua siswa serta guru terpaksa menyewa kelotok untuk pulang-pergi ke sekolah," kata seorang guru SMP PGRI Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara (Barut), Hariyadi, Senin (5/5).

Hariyadi mengatakan bahwa selama berlangsungnya UN hingga 8 Mei 2014 siswa SMP swasta yang tinggal di desa pinggiran Sungai Barito harus menginduk untuk ikut UN di SMPN 4 Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah. Setiap hari, kata dia, puluhan siswa menggunakan sarana angkutan sungai tersebut ke desa terdekat. Kapal motor mereka carter Rp 3,5 juta selama UN berlangsung.

Dengan kapal motor tersebut mereka menuju Desa Lemo dalam waktu antara 30 menit dan 40 menit perjalanan. "Biaya untuk carter kelotok diperoleh dari swadaya para siswa sebesar Rp300 ribu ditambah biaya operasional sekolah," katanya.

Menurut dia, dipilihnya angkutan sungai ini karena dinilai lebih murah dan mampu mengangkut semua siswa. Meski ada jalan darat ke Desa Lemo, menurut dia, kondisinya memprihatinkan karena jalan dan jembatan saat ini rusak. "Kami berharap tahun depan sekolah kami ditingkatkan menjadi sekolah negeri dan dapat menyelenggarakan UN sendiri," ujar Hariadi.

Kegiatan UN di SMPN 4 Lemo dikuti 71 orang di sekolah itu ditambah SMP PGRI Pendreh dan SMP PGRI Paring Laung Kecamatan Montallat ada 12 orang pelajar. Sekolah penyelenggara UN di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu diikuti 2.027 pelajar dari SMP Negeri 1.441 orang pelajar, SMP swasta 233 orang, MTs Negeri 251 orang, dan MTS swasta sebanyak 102 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement