Ahad 04 May 2014 10:05 WIB

Warga Jauhi Sungai Pembawa Material Gunung Kelud

Relawan berusaha mengirimkan bantuan melalui sungai yang terputus akses jalannya akibat lahar dingin Gunung Kelud yang terputus akses jalannya akibat lahar dingin Gunung Kelud di Dusun Klangon, Malang, Jawa Timur, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Relawan berusaha mengirimkan bantuan melalui sungai yang terputus akses jalannya akibat lahar dingin Gunung Kelud yang terputus akses jalannya akibat lahar dingin Gunung Kelud di Dusun Klangon, Malang, Jawa Timur, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Warga di sekitar kaki Gunung Kelud gempar dengan adanya asap yang keluar dari sungai pada hari Sabtu (3/5) sore. Kejadian itu terjadi di Sungai Ngobo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Warga mendengar suara seperti gas keluar di sekitar sungai. Di lokasi tersebut juga keluar asap serta abu. Sejumlah warga sempat takut jika gunung di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu meningkat lagi aktivitasnya pascaerupsi pada hari Kamis (13/2).

"Kemarin hujan deras, dan terjadi letupan. Sebelumnya juga pernah, tetapi ini yang paling besar," kata Suprapto, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Ia mengatakan bahwa adanya letupan itu dikabarkan oleh warga yang kebetulan berada di sekitar Sungai Ngobo. Sungai itu merupakan salah satu sungai yang dialiri material Gunung Kelud. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan melibatkan tim Rapi serta tim Jangkar Kelud, dan meminta warga menjauh dari sungai yang dilalui material Gunung Kelud tersebut.

Gunung Kelud di Kabupaten Kediri telah erupsi yang membawa material berupa batu, pasir, dan abu. Erupsi gunung itu menimpa tiga daerah terdampak langsung, yaitu Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang. Akibat erupsi tersebut ribuan rumah warga dan ribuan hektare lahan pertanian rusak. Bahkan, warga juga harus mengungsi saat erupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement