REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Komandan Komando Distrik Militer 0705/Magelang, Letkol Kav Adang Sumpena, mengecek kondisi kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
''Langkah itu dialukan untuk kesiapan aparat dan masyarakat menghadapi kemungkinan bencana gunung berapi yang status aktivitas vulkaniknya dinyatakan 'waspada','' katanya di Magelang, Sabtu.
"Kita sikapi perkembangan aktivitas Merapi yang 'waspada' ini untuk mewaspadai dampak negatif dari Merapi terhadap masyarakat," katanya.
Dandim Adang mengatakan hal itu di sela kunjungan ke tempat pengamatan Gunung Merapi di Pos Babadan, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Tampak mendampingi kunjungan itu, antara lain petugas Pos Babadan Purwono, Camat Dukun Siti Zumaroh, Kepala Polsek Dukun AKP Eko Mardiyanto, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, sejumlah relawan Gunung Merapi.
Puncak Gunung Merapi tampak tertutup awan cukup tebal, sedangkan langit di sekitarnya terlihat cerah saat kunjungan Dandim Adang ke Pos Babadan, sekitar 4,4 kilometer barat daya puncak gunung berapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
"Pengecekan ini terutama menyangkut keperluan untuk evakuasi warga yang setiap saat harus dilakukan, tempat pengungsian, dan peralatan untuk mendukung evakuasi," katanya.
Hasil pengecekan, katanya, akan menjadi data yang disampaikan dalam rapat koordinasi dengan jajaran Pemkab Magelang yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. "Termasuk untuk perbaikan jalan yang menjadi jalur evakuasi warga," katanya.
Kondisi berbagai jalur evakuasi warga kawasan Merapi terlihat rusak, terutama karena dilalui truk pengangkut pasir dan batu dari berbagai sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan telah menyiagakan sekitar 100 personel di Markas Kodim Magelang dan Pos Komando BPBD Kabupaten Magelang, terkait dengan kewaspadaan terhadap aktivitas vulkanik Gunung Merapi.