REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hadirnya Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta (2/5), cukup menyita perhatian. Imbasnya, pasukan keamanan dengan kekuatan 250 personel kepolisian setempat pun hadir untuk memberikan pengamanan.
Tak hanya menyiagakan petugas di sekitar lokasi, Pengadilan Tipikor ini juga dipagari Metal Detector di pintu masuknya. Pemandangan yang tidak lumrah dari hari-hari biasanya. “Pengamanan memang diberikan, kami ada 250 personel gabungan Polsek, Polres dan ada jga bantuan dari Polda,” ujar Kanit Dalmas Polsek Setiabudi AKP I Gede Seriyana di Pengadilan Tipikor Jumat (2/5).
Ia menambahkan, pasukan yang ada di bawah komandonya ini melakukan penjagaan di gerbang masuk dan keluar Gedung Tipikor. “Selain di ring luar, di dalam juga ada pasukan disiagakan,” kata dia.
Meski demikian, status Sri yang saat ini menduduki jabatan penting sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia tidak diberikan pengawalan mencolok. Para jurnalis masih bisa mengerumuninya ketika ia datang maupun meninggalkan ruang sidang yang kini tengah diskors sementara karena memasuki waktu ibadah Jumat.
Sri Mulyani, disebut-sebut sebagai salahsatu tokoh sentral di Negara ini yang mengetahui benar terkait proses dana bail out Bank Century 2008 silam sebesar Ro 6,7 triliun. Selain pemberian penyertaan modal sementara itu, Sri juga diduga mengetahui langsung terkait kucuran Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) sebesar Rp 632 miliar yang diberikan kepada Century. Namun kemudian, langkah pemberian bantuan kepada bank yang saat itu dipimpin Robert Tantular ini menjadi blunder karena malah meninggalkan beban kerugian negara.