REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta mencatat, empat bulan pertama di tahun 2014 sudah terjadi 280 Kebakaran di Jakarta. Jumlah kebakaran paling banyak terjadi di bulan April sebanyak 74 peristiwa.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subedjo mengatakan, kebakaran yang terjadi sepanjang tahun ini sudah merenggut empat korban jiwa dan belasan orang lainnya terluka. Sementara, total kerugiannya ditaksir mencapai Rp 51,66 miliar.
"Itu sudah termasuk kerugian dari kebakaran Pasar Senen," ujar dia, Kamis (1/5).
Menurut Subejo, kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat yang mencapai 86 kejadian sepanjang empat bulan di tahun ini. Peringkat kedua ditempati Jakarta Timur dengan 66 kejadian dan diikuti Jakarta Selatan dengan 51 kejadian. Sementara jumlah kebakaran di Jakarta Utara 42 kejadian dan Jakarta Pusat 35 kejadian.
Subejo mengatakan, penyebab utama kebakaran masih didominasi hubungan arus pendek listrik. Penyebab lain ada yang karena kompor meledak dan puntung rokok.
Lebih lanjut, dia mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran, pihaknya sudah menempatkan alat pemadam api ringan di pemukiman padat penduduk yang rawan kebakaran seperti Kecamatan Tambora.
Menurut Subedjo, umumnya alat pemadam api tersebut ditempatkan di rumah-rumah warga dan di kantor RT dan RW. Tujuannya agar masyarakat bisa langsung memadamkan api sendiri begitu muncul kebakaran. Sehingga, api tidak sempat membesar.
"Yang jelas kita ingin masyarakat lebih sigap ketika terjadi kebakaran," ucapnya.