REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI - Tiga hari pascakebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat, si Jago Merah kembali mengamuk. Kali ini, api melalap sebuah kios sepatu di lantai dua Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (28/4), sekitar pukul 05.20 WIB.
Kerugian akibat kebakaran di Pasar Rumput itu ditaksir mencapai Rp 20 juta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, penyebab kebakaran itu adalah buruknya instalasi listrik di pasar tradisional, seperti Pasar Senen dan Pasar Rumput.
"Lihat di Pasar Senen, bangunannya sudah tua, kabelnya berseliweran di mana-mana. Standarnya sudah tidak benar," ujar gubernur yang akrab disapa Jokowi itu, di Jakarta, Senin (28/4).
Pantauan ROL, sejumlah pedagang pasar tradisional di Jakarta masih menggunakan listrik ilegal, terutama pedagang kaki lima yang berdagang di depan pasar. Menanggapi hal itu, Jokowi memilih tutup mulut.
Mantan wali kota Solo itu enggan menanggapi pertanyaan wartawan soal bentuk pengawasan Pemerintah Provinsi DKI guna mencegah pencurian listrik tersebut.
"(Pengawasan kabel) tanya ke PLN (Perusahaan Listrik Negara). Masak gubernur suruh ngurusin listrik?" kata bakal calon presiden dari PDI Perjuangan itu.
Jokowi menuturkan, pasar-pasar yang usianya sudah tua harus diremajakan. Selain memugar kembali bangunan, instalasi listrik juga harus dibenahi agar sesuai standardisasi keselamatan.
KUTIPAN: Tapi, saya tidak melihat ada unsur lain dalam peristiwa ini, Dirut PD Pasar Jaya, Djangga Lubis.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran di Pasar Rumput karena korsleting listrik. Ia mengakui bangunan Pasar Rumput sudah tua dan instalasi listriknya banyak yang tidak terawat. Sehingga, rawan kebakaran.
"Tapi, saya tidak melihat ada unsur lain dalam peristiwa ini," ujar Djangga ketika ditanya ada kemungkinan sabotase dalam musibah tersebut.
Djangga mengungkapkan, di atas pasar yang berdiri sejak 1970-an tersebut, rencananya akan dibangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Konsep rusunawa yang bakal dibangun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) itu adalah pasar tradisional berada di atas rusun.
"Makanya, pasar ini belum kita remajakan karena kita masih tunggu Kemenpera," ujar dia.
Djangga mengatakan, pembangunan rusunawa yang seharusnya dimulai tahun ini mandek lantaran anggaran belum cair. Padahal, ujar Djangga, sosialisasi pada pedagang mengenai hal itu sudah dilakukan.
"Tapi, dengan adanya kejadian ini, kita harus cepat melakukan peremajaan karena khawatir terbakar lagi," ucap dia.
Kepala Pasar Rumput Edo Warsi mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui seorang petugas keamanan. Ia menjelaskan, petugas keamanan melihat asap yang keluar dari lorong pasar. Saat diperiksa, asap tersebut berasal dari kios sepatu milik Anto yang berada di Blok A lantai 2.
Sebanyak 32 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan si Jago Merah. Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.