REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Perhubungan DKI, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk penambahan armada bus Transjakarta.
"Untuk tahun ini, kita mengalokasikan anggaran sebesar Rp ,7 triliun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI untuk menambah armada busway," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Selasa (29/4).
Menurut pria yang akrab disapa Akbar itu, pihaknya akan melakukan penambahan unit-unit armada bus tersebut melalui sistem katalog elektronik atau e-catalog.
"Saat ini, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) masih menyusun daftar harga bus yang akan dimasukkan ke dalam e-katalog. Ini yang kita tunggu," ujar Akbar.
Meskipun telah dialokasikan, dia menuturkan pihaknya belum dapat menentukan jumlah armada bus Transjakarta yang akan dibeli karena harga satuannya belum tercantum di dalam daftar e-catalog.
"Sedangkan untuk vendor, kita juga tidak melakukan perjanjian apapun. Nanti kita akan lihat dari daftar yang ditawarkan oleh LKPP, kemudian langsung kita survei sendiri pabriknya," tutur Akbar.
Oleh karena itu, dia mengharapkan agar pihak LKPP dapat menyelesaikan penyusunan daftar harga dan vendor bus Transjakarta tersebut sesegera mungkin. "Kalau penyusunan daftar itu bisa cepat selesai, maka kita juga bisa segera melakukan pembelian, sehingga jumlah armada bus Transjakarta juga bertambah," jelas Akbar.