REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Satu keluarga, warga Desa Kiyonten, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami keracunan setelah memakan telur ayam, hingga satu di antaranya tewas akibat kehilangan cairan.
Satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri, Suyitno dan Surati, beserta tiga anaknya, yakni Muhammad Agung Widodo, Dwi, dan Iwan. Korban tewas adalah anak pertama mereka, Muhammad Agung Widodo (13) pada Senin dini hari.
Surati kepada wartawan, Senin mengatakan keracunan berawal saat ia membeli telur rebus dengan harga murah di Pasar Margomulyo Bojonegoro pada Sabtu (26/4). Selama ini, telur seperti itu banyak dijual pedagang ayam karena memang gagal ditetaskan.
Sesampai di rumah, telur tersebut dimasak lagi oleh Surati dan disantap oleh seluruh keluarganya. Usai mengonsumsi telur rebus tersebut, keluarganya mengalami diare dan muntah berkepanjangan.
"Beberapa jam setelah makan telur itu, satu per satu keluarga saya merasa pusing, perut terasa panas, dan diare," kata Surati.
Dua hari tak kunjung membaik, ia dan keluarga akhirnya dibawa warga ke puskesmas setempat. Bahkan suaminya, Suyitno, dan anak pertamanya, Muhammad Agung, terpaksa dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi karena kondisinya yang parah.
Meski telah mendapat perawatan, Muhammad Agung akhirnya meninggal karena dehidrasi. Sedangkan Suyitno masih kritis di rumah sakit setempat. Sementara Surati dan dua anaknya yang lain hanya menjalani perawatan di Puskesmas Kasreman dan telah diperbolehkan pulang.
Dokter Puskesmas Kasreman, dr Oong Murbiantoro, membenarkan jika korban mengalami keracunan. Pada korban tewas, diduga akibat mengalami dehidrasi. Apalagi keracunan itu sudah terjadi sejak dua hari lalu.
"Dilihat dari kondisi korban, dugaan kuatnya memang keracunan makanan. Korban tewas akibat dehidrasi yang berkepanjangan," kata dr Oong kepada wartawan.
Sayangnya, sisa telur yang dibeli korban sudah tidak ada karena telah dimakan. Kasus keracunan tersebut hingga kini masih ditangani oleh petugas polsek setempat.
Sementara Kapolsek Padas yang juga menangani wilayah hukum Kasreman, AKP Djuri, juga membenarkan jika ada satu keluarga mengalami keracunan telur rebus hingga menewaskan seorang di antaranya.
"Kasus keracunan tersebut telah kami limpahkan ke tim penyidik Polres Ngawi. Kami menduga korban yang meninggal itu, akibat keracunan telur rebus. Yang lainnya masih dalam perawatan," kata AKP Djuri.