REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan sekitar 120 ribu buruh dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan menggelar aksi di Jakarta saat peringatan Hari Buruh 1 Mei 2014.
"Dalam perayaan May Day 2014, 120 ribu buruh se-Jabodetabek bersama 10 ribu guru honorer akan melakukan aksi di Istana Negara dan Stadiun Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta," kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Ahad (27/4).
Menurut dia, aksi buruh di wilayah ibukota itu juga bakal diikuti oleh buruh lainnya dari 20 provinsi di Tanah Air.
Terkait dengan status kerja guru honorer dan tenaga honorer lainnya, KSPI mendesak 1,6 juta orang guru honorer dan tenaga honorer diangkat secara bertahap menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga diminta memberikan subsidi Rp1 juta per orang per bulan dari APBN untuk guru honorer dan tenaga honorer lain.
Sebelumnya, KSPI bakal memperjuangkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) untuk buruh hingga sebanyak 30 persen pada tahun 2015, saat aksi perayaan May Day pada 1 Mei 2014.
"Dalam perayaan May Day 1 Mei 2014 nanti, isu yang serius diperjuangkan oleh kaum buruh salah satunya adalah kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30 persen," katanya.
Menurut Said, hal itu penting diperjuangkan karena pada tahun 2015 mulai diberlakukannya pasar tunggal ASEAN untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Dalam mekanisme pasar tunggal ASEAN itu, ujar dia, negara wajib melindungi kesejahteraan kaum buruhnya di samping mengatur mekanisme pasar tunggal ASEAN agar industri nasional tidak terpuruk sehingga tidak mengakibatkan terjadinya PHK massal.