Jumat 25 Apr 2014 19:21 WIB

Partisipasi Pileg di DIY Capai 80 Persen

Sejumlah calon legislatif dari beberapa parpol di Kabupaten Bandung Barat melaporkan pelanggaran Pileg 2014 di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Jumat (25/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah calon legislatif dari beberapa parpol di Kabupaten Bandung Barat melaporkan pelanggaran Pileg 2014 di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Jumat (25/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta(KPU DIY) menyatakan tingkat partisipasi pemilih di daerah setempat pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 rata-rata mencapai 80 persen atau lebih tinggi dari target nasional yang ditetapkan sebesar 75 persen.

"Saya kira angkanya cukup menggembirakan dan meningkat tajam dari tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2009," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hamdan Kurniawan di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, tingkat partisipasi di lima kabupaten/kota di DIY bervariasi. Partisipasi tertinggi terdapat di Kabupaten Sleman dengan tingkat partisipasi mencapai 83 persen, sementara terendah di Kota Yogyakarta dengan tingkat partisipasi pemilih 75,8 persen.

"Sementara tingkat partisipasi di Kabupaten Gunung Kidul 75 persen, Kabupaten Kulonprogo 81 persen, dan Bantul 81 persen. Sekali pun Kota Yogyakarta terendah, namun tetap di atas target," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah pemilih di DIY tercatat sebanyak 2.771.964 jiwa dengan jumlah masyarakat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 2.218.603 jiwa. Hamdan berharap partisipasi pemilih untuk Pemilihan Presiden pada Juli 2014 akan dapat melebihi tingkat partisisi pada pemilu legislatif. "Pilpres kami harapkan lebih baik lagi dari ini," katanya.

Sementara itu, ia mengtakan, menghadapi Pilpres 2014 KPU DIY juga akan berupaya memperbaiki proses pemungutan suara serta rekapitulasi berjalan sesuai dengan prosedur ideal. Menurut dia, pihaknya akan kembali melakukan penguatan kepada seluruh penyelenggara pemilu di lapangan melalui bimbingan teknis yang akan segera dilaksanakan secara intensif beberapa bulan mendatang.

"Kami akan segera memberikan bimbingan teksnis kepada teman-teman panitia pemungutan suara (PPS), dan mengusahakan agar buku panduan yang menjadi pedoman bagi mereka di level yang paling bawah dapat dipahami dan tidak terlambat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement