Jumat 25 Apr 2014 20:20 WIB

Antisipasi Terulangnya Kasus JIS, Expatriat Terkait Anak Diminta Dievaluasi

William James Vahey in 2013 (left) and 1986
Foto: Document/FBI files
William James Vahey in 2013 (left) and 1986

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Perlindungan Anak (PA) meminta kepolisian dan pemerintah lebih selektif dan mengevaluasi pekerja asing atau expatriat yang bekerja dengan anak di Indonesia.

"Kasus yang terjadi di Jakarta International School membelalakan mata kita semua. Ada guru asing yang terlibat kejahatan seksual, fedopilia, buronan FBI yang bekerja 10 tahun di Indonesia," kata Ketua Satgas PA, M Ihsan, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan lembaga pendidikan, lembaga sosial, kesehatan dan bencana merupakan pintu masuk paling mudah dengan bendera kemanusiaan dan keinginan untuk membantu masyarakat dan anak Indonesia.

"Pemerintah dan Kepolisian harus melakukan evaluasi dan memeriksa semua expatriat yang bekerja di Indonesia bahwa mereka bebas dari perilaku dan tindakan yang dapat membahayakan masyarakat, khususnya anak Indonesia," tambah Ihsan.

Di samping itu, masyarakat harus ikut mengawasi dan melaporkan pada pemerintah atau kepolisian jika ada WNA yang bekerja dengan anak tapi tidak memiliki izin dari pemerintah.

Sebelumnya, pihak Biro Investigasi Federasi Amerika Serikat atau FBI meminta para korban dari buronan FBI William Vahey untuk melapor.

Berdasarkan catatan FBI, William James Vahey pernah menjadi pengajar di JIS selama 10 tahun atau dalam kurun 1992 hingga 2002. Dia juga mengajar sejumlah sekolah internasional di beberapa negara sejak 1972.

FBI menyatakan Vahey terlibat kasus pedofilia merujuk pada bukti berupa foto-foto porno para siswa lelaki berusia 12-14 tahun yang diabadikannya. Foto-foto tersebut tersimpan di media simpan USB Flashdisk miliknya.

Vahey sendiri bunuh diri di Minnesota bulan lalu atau hanya dua hari setelah hakim federal di Houston menyatakan berhasil menemukan anak-anak korban kejahatan seksual yang bakal menjebloskannya ke penjara.

Kasus tersebut muncul ke permukaan setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual oleh petugas kebersihan kepada siswa taman kanak-kanak di JIS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement