REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr mengatakan, terkait dugaan adanya korban kedua dalam kasus pelecehan seksual yang baru, JIS masih mencari fakta-fakta yang ada.
"Kami juga terus mencoba untuk berhubungan dengan keluarga terkait. Ini dilakukan untuk terus mencari fakta-fakta sehubungan dengan kasus ini," kata Tim, Jumat, (25/4).
Pihaknya, ujar Tim, juga telah mencoba menghubungi keluarga murid yang terlibat dalam insiden pertama. "Sekali lagi, kami telah dan tetap menawarkan dukungan dan bantuan penuh kepada keluarga AK selama mereka menghadapi keadaan yang sangat berat dan menyakitkan ini," ujarnya.
Pihaknya sendiri, kata Tim, juga berusaha terus melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait kasus ini. Pelaku kekerasan harus mendapatkan hukuman.
"Kami juga telah mengajukan dokumen yang disyaratkan untuk Program Anak Usia Dini kemarin. Bahkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memimpin tim inspeksi guna melakukan peninjauan di kampus kami," terang Tim.
JIS, ujar Tim, terus-menerus bekerja secara erat dengan Kemdikbud karena pihaknya berkomitmen untuk membuka kembali program anak usia dini kami. Kami akan menyampaikan perkembangan mingguan sehubungan dengan hal ini.