Kamis 24 Apr 2014 21:03 WIB

PT Tempo Dirampok, Rp 200 Juta Melayang

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDARLAMPUNG -- Perampok bersenjata api yang diduga berjumlah enam orang, Kamis, merampok uang Rp200 juta milik perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, PT Tempo di Jalan Soekarno Hatta Km 8,5, Bandarlampung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, perampok beraksi pada pukul 03.00 WIB setelah melumpuhkan dua satpam kantor tersebut. Mereka merusak pintu ruangan bagian kasir dengan menggunakan benda keras.

Selain itu juga, brankas tempat menyimpan uang dalam keadaan rusak dijebol oleh kawanan rampok. Manager Tim Sales PT Tempo, Bandarus, mengatakan dirinya mendapatkan laporan tersebut dari kantor bahwa telah terjadi perampokan.

"Mendengar itu saya langsung datang, saat tiba di kantor kondisinya sudah berantakan, semua pintu kantor yang ada di ruangan bawah dalam keadaan rusak akibat dicongkel menggunakan benda keras," katanya.

Ia melanjutkan di bagian ruang kasir tempat berankas disimpan, pintunya dibuka paksa dengan menggunakan benda keras. Uang yang ada didalam brankas pun

dibawa semua oleh kawanan perampok.

Petugas keamanan yang berjaga pada saat itu, ada dua orang yakni Sanuri dan Fatoni. Keduannya diikat oleh para pelaku, selain diikat salah satu satpam bernama Fatoni mengalami luka tusukan menggunakan senjata tajam sebanyak tiga kali dibagian paha kanan dan kiri.

"Setelah kedua satpam ini dilumpuhkan, kawanan perampok ini mengambil dua unit laptop, telepon genggam dan uang yang disimpan didalam brankas kurang lebih senilai Rp 200 juta. Berankas yang dirusak sama pelaku, kini sudah dibawa oleh pihak kepolisian," kata dia.

Sementara itu, satpam Fatoni yang menjadi korban penusukan mengatakan, saat kejadian tersebut dirinya sedang tiduran, tiba-tiba ada enam orang yang masuk ke kamar tepatnya di belakang pos security.

"Mereka ini langsung menyekap, saat itu juga saya langsung berontak. Tapi saya ditusuk oleh salah satu pelaku menggunakan pisau sebayak tiga kali, yakni dibagian

paha kiri sebanyak dua tusukan dan yang kanan satu tusukan," katanya.

Ia mengungkapkan dirinya melihat temannya bernama Nuri sedang diancam oleh pelaku lainnya menggunakan senjata api, tepatnya di bagian kepalanya.

"Saya diikat dengan menggunakan tali rafia, mulut saya juga diikat menggunakan kain dan mata saya di tutup pakai kain kotor. Sedangkan teman saya Nuri diikat sama

para pelaku ini menggunakan kawat," katanya.

Di tempat terpisah, Kapolsek Tanjungkarang Timur AKP Heru Adrian mengatakan pihaknya saat ini telah berkordinasi dengan Polresta Bandarlampung, untuk mengungkap kasus ini.

"Kami telah melakukan penyelidikan dan berkordinasi dengan Polresta Bandarlampung, pelaku diduga berjumlah enam orang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement