Kamis 24 Apr 2014 16:55 WIB

Gerindra Pasrah dengan Sikap PPP

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Citra Listya Rini
Partai Gerindra
Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tidak menyesal dukungan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali kepada Prabowo Subianto dibatalkan. Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan partainya tidak dirugikan sedikit pun atas keputusan partai berlambang Kabah tersebut. 

Pasalnya, keputusan koalisi secara resmi memang harus melalui muktamar, tidak bisa diputuskan hanya seorang pimpinan partai. Sehingga, Gerindra tidak ingin melakukan intervensi, dan hanya menunggu perkembangan terbaru dari PPP.

"Kita memandangnya PPP itu selalu menjadi mitrayang baik. Kita lihat dulu perkembangannya setelah benar-benar islah. Kita pasrah saja," kata Suhardi di Gerindra Media Center, Kamis (24/4).

Suhardi mengatakan Gerindra lebih mengharapkan tidak ada perpecahan di internal PPP. Karena itu, apapun hasil keputusan PPP, pihaknya akan senang menerimanya. 

Meski begitu, menurut Suhardi, Gerindra tidak hanya berdiam diri untuk menggandeng calon mitra koalisi. Prabowo, kata dia, terus bergerak mendekati petinggi partai lain untuk melakukan pertemuan demi menghasilkan keputusan konkret.

"Kami tetap optimistis juga dengan partai lain. Kita dalam posisi wait and see. Hasil penjajakan belum bisa kita lihat apa hasilnya," ujar Suhardi.

Suhardi juga tidak takut langkah Gerindra bakal terganjal seumpama muncul poros baru yang diinisiasi Partai Demokrat. Dia menilai, memang ada peluang terbentuknya sebuah poros di luar tiga partai besar. Meski begitu, realisasi poros baru itu butuh banyak pertimbangan bagi beberapa partai untuk menemukan sebuah kesepakatan dalam mengusung capres dan cawapres sendiri.

"Poros baru bisa saja Demokrat dengan partai lainnya, tapi menetapkan koalisi itu tidak gampang. Ini yang menjadi kendala terbentuknya koalisi baru," kata guru besar Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement