REPUBLIKA.CO.ID, Mantan guru Jakarta International School (JIS) yang diketahui telah mencabuli 90 bocah disebut dapat bekerja di banyak negara karena mendapat rekomendasi dari sekolah sebelumnya.
Dikutip dari The Guardian, sebuah sekolah internasional asal Inggris, Southbank International School, tempat dimana William James Vahey pernah bekerja, ternyata tidak melihat ada catatan negatif apapun tentangnya. Vahey bahkan menjadi guru yang direkomendasikan oleh tiga sekolah dimana dia pernah bekerja.
"Kami mendapat tiga referensi, dua dari Venezuela dan satu dari Jakarta. Semua referensi tersebut sangat positif dan mengatakan dia adalah anggota staf yang luar biasa. Mereka mengatakan jika dia ingin mengambil 'school trips',"ujar anggota direksi sekolah internasional di Inggris, Southbank International School, Sir Chris Woodhead. Vahey mengajar di sekolah tersebut pada rentang waktu 1999-2003.
Padahal, Biro Investigasi Federal (FBI) memiliki catatan kriminal tentang William Vahey. FBI menyebut Vahey pernah dipenjara pada tahun 1969 karena kasus penganiayaan anak.
Di Jakarta, Vahey sempat mengajar di Jakarta International School (JIS) pada rentang waktu 1990-an hingga awal 2000-an. JIS saat ini menghadapi kasus serupa karena petugas kebersihannya diduga mencabuli pelajar TK JIS. Polisi pun telah menetapkan tersangka petugas kebersihan tersebut.
Wiliam Vahey disebut pernah mengajar di sekolah internasional di London, Caracas (Venezuela), Jakarta (Indonesia), Dhahran (Saudi Arabia), Tehran dan Ahwaz (Iran), Athena (Yunani), Madrid (Spanyol hingga Beirut (Lebanon).
Pria berusia 64 tahun tersebut terakhir bekerja di Nikaragua saat diekspos pada Maret lalu oleh seorang karyawan karena memiliki gambar-gambar digital mencurigakan. Saat dikonfrontasi oleh adminstratur sekolah, dia mengaku telah mencabuli seorang anak.
Dia pun mengaku telah memberi mereka pil tidur sebelum melakukan aksi bejatnya. Selang beberapa hari, Vahey kemudian ditemukan tewas bunuh diri di Minnesota, Amerika Serikat.