REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pendangkalan alur sungai Musi yang kerap mengganggu pelayaran kapal mendapat perhatian Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin. Kepada wartawan, Rabu (23/4) Alex mengungkapan rencana mengatasi pendangkalan sungai yang membelah kota Palembang tersebut.
“Kita memiliki rencana besar untuk memperbaiki sungai Musi guna mengatasi pendangkalan sungai. Kita telah menyiapkan pengajuan anggaran ke pemerintah pusat,” katanya.
Menurut Alex, upaya mengatasi pendangkalan sungai Musi yang dilakukan selama ini ternyata tidak efektif. “Selama ini pengerukan yang dilakukan tidak menyelesaikan masalah karena hanya satu jalur saja yang dikeruk. Kalau air sungai kembali banjir maka lumpur akan menutup hasil pengerukan, jadi tidak selesai-selesai,” ujarnya.
Alex menjelaskan, rencana memperbaiki sistem pengerukan alur sungai Musi perlu dilakukan dengan memperbaiki sistem. Menurutnya, jika pendangkalan sungai Musi tersebut terus terjadi berarti sistemnya perlu diperbaiki kembali. "Sehingga arus sungai yang sudah menjadi salah satu bagi dari kehidupan masyarakat tersebut akan semakin lancar."
Sungai Musi telah menjadi sarana vital masyarakat Sumsel untuk memperlancar perekonomian masyarakat, Sungai tersebut menjadi pusat transportasi air bagi masyarakat. “Kelestarian sungai Musi harus dijaga bersama termasuk seluruh lapisan masyarakat terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai Musi,” ujarnya.
Pengerukan alur sungai Musi yang dengkal kerap dilakukan setiap tahun dengan dana yang cukup besar. Pada tahun 2010, berdasarkan data Kantor Administrator Pelabuhan Palembang, anggaran pengerukan mencapai Rp 28 miliar.