Rabu 23 Apr 2014 19:04 WIB

Pengamat: Ical Sebaiknya Legowo Tidak Nyapres

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Adhitya Hendra
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menilai Aburizal Bakrie (ARB) sebaiknya legowo untuk tidak memaksakan diri menjadi calon presiden (capres). Karena, perolehan suara Golkar pada Pileg tidak memenuhi target sebesar 30 persen.

"Karena perolehan suara Golkar hanya sekitar 14 persen pada Pileg dimana itu tidak mencapai targetnya sebesar 30 persen sehingga ARB harus legowo untuk tidak mencalonkan diri menjadi presiden dan mengajukan kader potensial untuk menjadi capres," kata Emrus Sihombing di Jakarta, Rabu.

"Kalau dipaksakan ARB menjadi capres, maka bisa memuluskan Jokowi menjadi presiden. Kalau itu dikonfrontir dalam suatu arena tanding, secara di atas kertas saya pikir sudah saatnya ARB mundur dari pencapresan dan mengajukan capres dari tokohnya sendiri," kata dia.

Meskipun iklan terkait ARB banyak tayang di televisi ternyata tidak menaikkan elektabilitasnya. Karena, hal yang terpenting bagi masyarakat Indonesia adalah ketokohan itu mempunyai kredibilitas yang baik.

"Sesungguhnya efek tayangan iklan capres di Indonesia itu ternyata tidak mendongkrak elektabilitas karena yang terpenting adalah ketokohan yang mempunyai kredibilitas baik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement