Rabu 23 Apr 2014 15:50 WIB

Pembenahan Kota Tua Ampenan Habiskan Rp 2,8 M

Sebuah Cidomo (angkutan tradisional Lombok) melintas di kawasan kota tua Ampenan, Mataram, NTB.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sebuah Cidomo (angkutan tradisional Lombok) melintas di kawasan kota tua Ampenan, Mataram, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM --  Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat hingga kini telah menghabiskan lebih dari Rp 2,8 miliar untuk penataan Kota Tua Ampenan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Wakil Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana di Mataram Rabu (23/4) mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk membenahi Kota Tua Ampenan yang pada saatnya nanti dapat dijadikan obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

Ampenan merupakan pintu masuk untuk menuju obyek wisata internasional Senggigi, Lombok Barat sekitar 12 Km utara Mataram, sehingga wisatawan tidak hanya lewat, tapi juga dapat singgah di Ampenan.

Wisatawan yang singgah di Ampenan tidak hanya dapat menikmati pemandangan indah di pantai Ampenan, tapi juga dapat berbelanja berbagai khas Lombok termasuk menikmati makanan khas tradisional Lombok.

"Kita berharap wisatawan manca negara akan banyak datang ke Ampenan, karena di Ampenan hingga kini masih banyak bangunan kuno peninggalan zaman Belanda," katanya.

Bangunan kuno peninggalan zaman Belanda tersebut kini banyak dihuni oleh warga keturunan berlokasi di Jalan Pabean menuju bekas pelabuhan Ampenan dan nampak masih berdiri kokoh.

Berbagai program dilakukan untuk menata Kota Tua Ampenan khusus di bekas pelabuhan Ampenan adalah membangun ruang publik yang dilengkapi berbagai fasilitas bermain, olahraga dan edukasi seperti halnya pada penataan ruang terbuka hijau (RTH) lainnya di Kota Mataram.

Menurut Mohan, peradaban Kota Mataram dimulai dari Ampenan, karenanya potensi Kota Tua Ampenan saat ini sudah menjadi jaringan Kota Tua di Indonesia.

"Hal ini sebagai upaya menyelamatkan aset ekonomi, sosial budaya dan fisik di Kota Tua atau pusaka tersebut," katanya.

Guna menyelamatkan aset Kota Tua Ampenan, Mataram telah melakukan berbagai rencana penataan dan sejumlah kegiatan.

Dikatakan, untuk mewujudkan hal itu, pemerintah melakukan intervensi secara meyeluruh dengan membangkitkan kesadaran masyarakat, selanjutnya pemerintah mendukung dan memberikan motivasi terhadap gerakan yang dilakukan masyarakat.

Sekarang ini, katanya, pemerintah Prancis membantu untuk penataan sekaligus pengembangan Kota Tua Ampenan, Kota Mataram, NTB yang kini dijadikan sebagai "ecodistrict" atau Kota Hijau dan obyek wisata.

"Untuk itu, pada 5-9 Mei 2014 konsultan dari Prancis akan datang ke Mataram guna melakukan pengecekan lokasi sekaligus mencocokkan isi proposal yang diajukan," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement