Senin 21 Apr 2014 16:23 WIB

JIS Merasa Telah Tawarkan Bantuan Konseling ke Korban

Sekolah Jakarta International School (JIS)
Foto: A.ANTARA FOTO/Reno Esnir/ss/ama/14.
Sekolah Jakarta International School (JIS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Sekolah Jakarta International School(JIS) mengklaim telah menawarkan bantuan konseling dan kesehatan bagi korban setelah diberitahukan oleh orang tua korban bahwa putera mereka telah mengalami pelecehan seksual di toilet sekolah bertaraf internasional itu.

"Pada 21 Maret kami diberitahukan oleh orang tua korban bahwa putera mereka telah mengalami pelecehan seksual di sekolah. Segera setelah mendengar berita ini kami menawarkan bantuan konseling dan kesehatan bagi korban. Kami juga mendampingi ibu korban ketika membuat laporan di kantor polisi," kata Kepala Sekolah Jakarta International School Timothy Carr saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (21/4).

"Di JIS, siswa adalah jantung dari seluruh kegiatan sekolah dan terkait kejadian ini kami menempatkan bantuan kepada korban dan keluarga sebagai prioritas sekolah," tambah Carr yang saat memberikan keterangan didampingi juru bicara dan penerjemah bahasa.

Sejak mencuat kasus pelecehan seksual terhadap murid taman kanak-kanak berinisial AK (6) itu, pihak JIS baru memberikan konfirmasi hari ini dengan menyampaikan simpati yang mendalam yang disebut pihak JIS sebagai tragedi.

"Kami sangat sedih dan menyesal dengan kejadian yang telah menimpa salah satu siswa kami dan karena kejadiannya berlangsung di sekolah maka hal tersebut telah menyebabkan seluruh komunitas Jakarta International School kaget, marah, dan tentu saja sedih. Kami telah menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada pihak keluarga atas kejadian ini dan rasa simpati bersama mereka," ujar Carr.

"Kami telah mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian sejak awal. Kami juga turut membantu dalam upaya penangkapan pelaku yang adalah karyawan dari ISS, sebuah perusahaan outsorcing setelah mereka dapat diidentifikasi. Kami akan melakukan apapun semampu kami untuk memastikan JIS tempat yang aman bagi seluruh siswa," ujar Carr.

Pada kesempatan yang sama, Carr yang mewakili JIS meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi, sekaligus membantah telah memberikan perintah kepada pegawai JIS maupun orang tua murid untuk tidak bicara apapun kepada media.

"JIS memiliki satu perwakilan, yaitu saya. Kami sudah memberikan respon kepada media, dan berkomitmen akan terbuka serta kooperatif. Tidak akan ada yang kami sembunyikan," kata Carr.

Sejauh ini, polisi telah menetapkan dua tersangka kekerasan seksual terhadap AK, yakni Agun dan Awan yang bekerja sebagai petugas kebersihan di JIS. Polisi juga sedang mendalami dugaan keterlibatan dua orang pria berinisial ZA dan AN, serta seorang wanita berinisial AF yang dicurigai sebagai pelaku, namun statusnya masih sebagai saksi.

Pihak JIS dinilai menutupi kasus ini. Pihak JIS melarang para personil satuan pengamanan sekolah tersebut memberikan komentar apapun kepada media terkait soal kejadian kekerasan seksual tersebut bahkan Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang diwakili Bagian Hukum Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI) tak diizinkan masuk ke lingkungan sekolah Jakarta International School (JIS) pada Rabu (16/4).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement