Kamis 17 Apr 2014 20:18 WIB

KPA: Kesadaran Warga Deteksi Dini HIV&AIDS; Masih Kurang

Peduli HIV/AIDS
Foto: Antara
Peduli HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta menilai kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini HIV/AIDS masih kurang. Padahal, banyak warga yang tidak rentan tertular juga bisa mengidap penyakit tersebut.

"Masyarakat umum biasanya enggan melakukan deteksi dini HIV/AIDS. Kesadaran untuk melakukan deteksi dini banyak muncul dari kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular penyakit itu," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta, Kaswanto, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, masyarakat umum juga perlu melakukan deteksi dini HIV/AIDS karena biaya pemeriksaan sepenuhnya sudah ditanggung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pemeriksaan atau deteksi dini HIV/AIDS bisa dilakukan di sejumlah puskesmas, yaitu di Puskesmas Umbulharjo I dan Puskesmas Gedongtengen, dan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Yogyakarta.

"Deteksi dini adalah upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Jika ada warga yang pernah melakukan kegiatan menyimpang seperti hubungan seks berisiko sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengantisipasi agar virus tidak menyebar kemana-mana," katanya.

Kaswanto menyebut, hubungan seks berisiko menempati peringkat pertama faktor penularan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Dari 677 kasus sejak 2004 hingga akhir 2013, diketahui 62 persen kasus disebabkan hubungan seks berisiko.

Dan dari pendataan KPA diketahui bahwa 63 persen penderita HIV/AIDS di Kota Yogyakarta adalah laki-laki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement