REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Okky Asokawati, menyatakan kasus pelecehan seks terhadap anak didik di Jakarta International School (JIS) sungguh memprihatinkan.
"Penegakan hukum atas kasus ini harus dilakukan dengan seadil-adilnya," katanya dalam pernyataan pers yang disampaikan di Jakarta, Kamis.
Mantan model itu mengatakan langkah antisipatif harus diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang di waktu mendatang.
Pertama, harus adanya pendidikan sejak dini terhadap anak didik terhadap kesehatan reproduksi. Pelajaran kesehatan reproduksi terhadap anak berisi pengenalan terkait alat reproduksi. Misalnya, mana anggota tubuh yang boleh disentuh dan mana yang tidak.
"Bahwa tidak boleh disentuh oleh orang lain. Harus berteriak atau melarikan diri, saya kira, pelajaran kesehatan reproduksi ini masuk dalam kurikulum," katanya.
Kedua, mendorong anak-anak untuk bersikap ekspresif terhadap apa yang dirasakan dan alami agar tidak takut mendapat tekanan.
"Perlu ada mata pelajaran atau materi yang khusus memberi pemahaman kepada anak didik agar tahu mana yang otoriter pada tubuhnya sendiri. Anak harus tahu hak tubuhnya," katanya.
Selain itu, pemahaman untuk berani menyatakan dan menceritakan pengalaman-pengalaman yang menakutkan kepada pribadi-pribadi signifikan di lingkungannya. "Seperti kepada guru atau orang tua," kata anggota Fraksi PPP ini.
Ketiga, peristiwa ini semakin mengonfirmasi bahayanya pornografi. Pemblokiran situs porno harus terus dilakukan.
"Perlu diberikan kesadaran pada semua lapisan masyarakat dan semua usia bahwa situs-situs pornografi adalah penjahat etika moral yang menelusup sampai ke dalam rumah/instansi dan perlu memiliki self sensor," katanya.