REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) telah usai dilaksanakan, banyak dari pelajar SMA mengekspresikan kegembiraan dengan mencorat-coret baju. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor genjar melakukan patroli ke setiap jalan untuk mencegah pelajar SMA melakukan hal yang tidak diinginkan.
"Sejak hari terakhir UN sampai akhir minggu ini, dinas pendidikan akan terus melakukan patroli kesetiap jalan yang mana para pelajar berkumpul," ujar Rony Kusmaya, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Kamis (17/4).
Rony melanjutkan bahwa, dari tahun-tahun sebelumnya Disdik terus melakukan sosialisai kepada sekolah-sekolah dan pelajarnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan diri sendiri dan masyarakat.
"Selesai Ujian Nasional bukanlah akhir dari kelulusan karena belum diketahui hasilnya dan masih ada syarat yang lainnya untuk mencapai kelulusan," lanjutnya. Seperti di antaranya masih ada pelaksanaan ujian-ujian lainnya yang terdiri atas ujian akhir sekolah dan ujian praktik. Diketahui bahwa pengumuman hasil ujian nasional akan diumumkan sekitar 20 Mei mendatang.
"Lebih baik pelajar berkumpul di suatu tempat dan melakukan kegiatan positif lainnya, hal yang dikhawatirkan ketika mereka berkumpul di jalan-jalan adalah ketika ada bentrokan dengan pelajar lain ataupun merusak sarana dan prasarana masyarakat, seperti mencorat-coret dinding rumah warga hingga menyebabkan kemacetan," ujar Rony Kusmaya.
Rony menegaskan, apabila ada indikasi akan melakukan kerusuhan atau hal-hal yang dapat merugikan orang banyak maka pelajar-pelajar tersebut akan langsung digiring kekepolisian dan akan segera dihubungi kepala sekolah yang bersangkutan beserta para orang tua/wali.
"Kami siap bertindak tegas kepada setiap pelajar yang melakukan hal-hal tidak baik," ujar Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan Kab Bogor kepada Republika.