REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melatih sejumlah warga yang tinggal di daerah ancaman terkena bencana letusan Gunung Guntur untuk menjadi warga siaga bencana.
"Kami beri pelatihan kesiapsiagaan bencana kepada warga khususnya yang berada di daerah ancaman letusan Gunung Guntur, agar menjadi warga tangguh menghadapi bencana," kata Kepala BPBD Garut, Dik Dik Hendrajaya usai menggelar Sosialisasi Kegiatan Fasilitasi Relawan Penanggulangan Bencana Alam di Garut, Rabu (16/4).
Ia menuturkan sosialisasi itu bertujuan agar warga memiliki pengetahuan untuk mengurangi dampak resiko terhadap ancaman bencana letusan Gunung Guntur. Menurut dia, Kecamatan Tarogongkaler salah satu kawasan permukiman penduduk yang dekat dengan Gunung Api Guntur sehingga perlu adanya pemahaman tentang ancaman dan resiko bencana.
"Warga dengan pengetahuannya harus sudah siap mengamankan diri kemana, jika kemungkinan Gunung Guntur meletus," katanya.
Selain melatih warga siaga bencana, kata Dik Dik, dilatih juga tentang laporan informasi bencana alam, sehingga tim BPBD dapat melakukan upaya cepat, tepat dalam penanggulangannya.
Untuk itu, lanjut dia, BPBD Garut membentuk kelompok Relawan Siaga Desa, kemudian Desa Tangguh, dan melakukan simulasi mitigasi bencana Gunung Api Guntur, dan menentukan jalur evakuasi.
"Ke depan BPBD akan membentuk setiap desa di Garut sebagai desa tangguh yang dilatih tentang kebencanaannya sesuai potensi ancaman bencana daerah masing-masing," kata Dik Dik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
