REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan untuk meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit Kopassus, kedisplinan dan pembinaan prajurit terus ditingkatkan.
"Sejak Januari 2014 ini, prajurit Kopassus mengawali aktivitas pukul 05.30 WIB," kata Danjen Kopassus, di sela-sela Syukuran HUT Ke-62 Kopassus, di Markas Cijantung, Jakarta, Rabu (16/4).
Aktivitas sebelum matahari terbit ini adalah aktivitas fisik berupa pembinaan jasmani militer. Biasanya mereka baru beraktivitas pukul 07.00 WIB. Dalam seminggu, Kopassus juga melaksanakan kegiatan malam tiga kali, yakni malam Selasa, Rabu, dan Sabtu.
Agus mengatakan, ibarat pisau, anggota Kopassus harus sering diasah agar tetap tajam. "Kita tak berharap Indonesia kacau atau ada musuh, tapi kita jaga-jaga. Prinsipnya, kalau mau menang pertempuran, maka berlatihlah terus. Kita akan berada di garda terdepan bila ada ancaman dari luar maupun dalam negeri," jelasnya.
Strategi memperbanyak latihan ini juga merupakan upaya mengendalikan prajurit agar tidak keluyuran tak jelas saat waktu luang. "Jadi, habis latihan, mereka capek terus istirahat atau bertemu keluarga, besoknya kegiatan lagi," tuturnya.
Dari segi kemampuan, prajurit Kopassus juga akan ditambah porsi latihannya, baik untuk kemampuan parakomando, sandiyudha, maupun penanggulangan teror. Selain itu, Agus mulai memberikan kemampuan bahasa Inggris, informasi dan teknologi, menyelam, hingga terjun bebas dan kemampuan khusus lain.
Dalam setiap latihan, lanjutnya, para komandan juga akan terus memberikan rambu-rambu agar mereka tak melanggar. "Intinya, hentikan pelanggaran sekecil apa pun," tegas Agus.
Ia pun mengingatkan kepada seluruh anggota Kopassus agar dekat dengan rakyat karena bersama rakyat TNI akan menjadi kuat. "Mari kita hentikan pelanggaran apa pun, tingkatkan kinerja dan tingkatkan prestasi. Kopassus adalah aset negara dan milik rakyat, apa yang telah diberikan harus dipertanggungjawabkan," kata Agus.