REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Aneka jenis patung dan cenderamata berbahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali mampu menyumbangkan devisa sebesar 4,82 juta dolar AS selama bulan Februari 2014.
"Perolehan devisa itu meningkat 6,99 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tercatat 4,51 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu.
Namun, katanya, pada bulan Januari 2014, ekspor patung itu mampu meraup 9,80 juta dolar AS. Selama 2013, komoditas dari bahan baku kayu itu menghasilkan sebesar 90,61 juta dolar AS, meningkat 26,75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 71,49 juta dolar AS.
Hal itu mampu memberikan kontribusi sebesar 18,64 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 486,06 juta dolar AS, meningkat tipis 0,88 persen dari tahun sebelumnya 481,83 juta dolar AS.
Ketut Teneng menambahkan kerajinan patung yang menembus pasaran luar negeri itu sebagian besar digeluti para perajin dan seniman di daerah pedesaan gudang seni Kabupaten Gianyar.
Sejumlah desa lainnya di Kabupaten Badung, Klungkung dan Tabanan juga mulai mengembangkan kerajinan patung atau kerajinan berbahan baku dari kayu, namun belum berhasil menembus pasaran ekspor, masih berorientasi pasaran lokal.
Pengiriman mata dagangan bernilai seni itu lewat sejumlah pelabuhan laut di Indonesia, karena pelabuhan Benoa, Bali hanya mampu menangani 52,72 persen. Sisanya, 47,28 persen melalui pelabuhan di Jawa timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta, tutur Ketut Teneng