REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan segera bertemu keluarga Presiden RI pertama, Soekarno.
Pertemuan itu dalam rangka membicarakan rencana pembuatan wisata sejarah napak tilas Bung Karno di Kota Bandung. Rencananya, Ridwan akan bertemu Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan keluarga Bung Karno yang lain.
"Kalau tidak ada halangan kita akan presentasi ke keluarga Bung Karno dalam dua minggu ini karena desainnya sudah selesai," katanya di Balai Kota, Selasa (15/4)
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, Pemkot Bandung telah menyiapkan master plan untuk wisata sejarah napak tilas Bung Karno dan sejarah ideologi-ideologi di Kota Bandung. Semua tempat yang pernah 'disinggahi' Soekarno akan dijadikan satu rute wisata. Pembangunan dilakukan bersama masyarakat dengan biaya swadaya.
Satu paket wisata tersebut dimulai dari ITB, tempat belajar Bung Karno semasa kuliah. Dilanjutkan ke rumah Ibu Inggit Ganarsih yang merupakan istri ke dua Soekarno. Kemudian Gedung Indonesia Menggugat, yang mana gedung ini adalah tempat Soekarno ketika membacakan pleidoinya yang terkenal dengan 'Indonesia Menggugat' pada persidangan Landraad tahun 1930.
Selain itu, Lapas Sukamiskin dimana Soekarno pernah dipenjarakan. Kemudian Lapas Banceuy dan Gedung Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pernah dijadikan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 saat Bung Karno menjadi Presiden RI. Tempat-tempat tersebut akan dijadikan rute wisata napak tilas sejarah Bung Karno di Kota Bandung.
Dia menambahkan, pembangunan situs sejarah wisata Bung Karno juga sebagai wujud kebanggaan warga terhadap kotanya. Dimana seorang pemimpin besar ditempa dan menjalani masa-masa sulit hidupnya.
"Ini dimunculkan kembali agar ke depan setiap orang yang berkumpul di Kota Bandung tahu maksudnya. Bahwa Kota Bandung adalah kota yang bernuansa ideologis yang menjadi inspirasi bangsa-bangsa lain," ujarnya.