REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Muhammad Sanusi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan korupsi waktu. Hal itu karena Jokowi terlihat sering meninggalkan kantor di jam kerja lantaran sibuk mengurus persiapan pencapresannya. "Jokowi sudah korupsi waktu," kata Sanusi kepada ROL, Selasa (15/4).
Dia menyarankan agar calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut segera mundur dari jabatan gubernur. Sebab, Sanusi menilai Jokowi tak lagi fokus urus Jakarta. "Pasti lah dia sudah tidak fokus. Dia kan harus konsentrasi pencapresan yang waktunya hanya tiga bulan," ucap dia.
Menurut Sanusi, keputusan untuk mundur akan lebih bijak dibanding mengambil cuti panjang. Sebab, jika cuti, Jokowi tak boleh membuat kebijakan strategis seperti pengangkatan sekertaris daerah, mengganti kepala dinas, maupun menandatangani perda. Sementara, wakil gubernur pun tak boleh membuat kebijakan strategis seperti itu. "Makanya lebih baik mundur supaya tidak ada kebijakan yang digantung," ujar dia.
Apabila mundur dari jabatan kepala daerah, kata dia, Jokowi bisa lebih fokus mempersiapkan pencapresannya. Sehingga, persoalan Jakarta bisa diserahkan pada gubernur yang baru.
Sejak mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, Jokowi kerap meninggalkan kantornya lebih cepat. Hari ini, Jokowi sudah meninggalkan Balai Kota sejak pukul 15.00 WIB lantaran harus rapat di rumah ketua umum PDIP. Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun tak masuk kerja karena sakit. Adapun posisi sekda hingga kini juga masih kosong dan hanya diisi oleh pelaksana tugas.