REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan bendahara umum Setya Novanto disebut dalam persidangan lanjut terdakwa suap di Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar. Dalam kesaksian Ketua DPD I Golkar Jawa Timur Zainudin Amali, kedua pejabat teras partai beringin itu tercatut terkait rencana pemberian uang untuk mantan ketua MK senilai Rp 10 miliar.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Jakarta, terungkap rekaman bicara antara Zainudin dan Akil lewat pesan blackberry. Bukti percakapan tersebut, seperti yang ditanyakan Jaksa dari KPK, Jaksa Elly Kusumastuti dan dibenarkan oleh Zainudin.
Zainudin menjelaskan, inisial IM dan Nov yang dibeberkan jaksa di muka persidangan tak lain adalah Idrus Marham dan Setya Novanto. "Benar, kalau IM itu Idrus (Marham). Nov itu (Setya) Novanto," terang Zainudin, di PN Tipikor, Jakarta, Senin (14/4).
Berikut adalah bukti salinan tertulis, dari percakapan yang ditampilkan jaksa di persidangan, pimpinan Ketua Majelis Hakim Suwidya tertanggal 1 dan 2 Oktober 2013. Perlu diketahui, Akil dicokok KPK pada 3 Oktober 2013, malam.
1 Oktober 20013:
Akil : Gimana konsolidasi Jatim? Gawat juga ya?
Zainudin: Kpn (kapan) ada waktu?
Akil: Nantilah skrg (sekarang) (s)aja masih sidang Jatim, kita batalin (s)aja nih (ini) Jatim
Zainudin: hehehe… itu semua kewenangan yg (yang) mulia, siap Bang, sy (saya) menunggu petunjuk & arahan Abang, Tks (thanks - terimakasih)
Akil: Ini Jatim yang urus Idrus Marham atw (atau) Zainudin?
Zainudin: katanya Abang lbh (lebih) berkenan klau (kalau) dr PG (dari Partai Golkar) Pak Idrus makanya Sy (saya) ikut aja, tp (tapi) klau (kalau) ada perintah lain Sy (saya) akan sampaikan ke pihak Jatim Bang, terserah Abang aja bagaimana baiknya. Mhn (mohon) arahan, tks.
Akil: Gak jelas itu semua, saya batalin (s)aja lah Jatim itu, (bikin) pusing (s)aja. Suruh mereka siapkan 10m (Rp 10 miliar) saja kl (kalau) mau selamat. Masak hanya ditawari uang kecil, gak mau saya...
Zainudin: Baik Bang, klau (kalau) ada arahan begitu ke Sy (saya), siap Sy (saya) infokan.
Akil: segera, dalam 1,2 hari (1-2 hari) ini saya putus!
Zainudin: makanya kan Sy (saya) minta waktu & arahan dr (dari) Abang itu maksudnya
Akil: Tipu2 aja itu sekjen kalian itu
Zainudin: Jd (jadi) urusannya dg Sy (dengan saya) ya Bang?
Akil: Ya cepatlah, pusing saya menghadapi sekjen mu itu, kita dikibulin melulu (s)aja. Katanya yang biayai Nov (Setya Novanto) sama Nirwan B? menurut sekjenmu, krna (karena) ada kepentingan bisnis disana. Jd (jadi) sama aku (yang)kecil2 (s)aja, wah.. gak mau saya saya bilang besok atw (atau) lusa saya batalin tuh (itu) hasil pilkada Jatim. Emangnya aku anggota fpg (Fraksi Golkar di DPR)?
Zainudin: Td (Tadi) siang Sy (saya) ketemu Idrus & Nov (Setya Novanto) di FPG (Fraksi Golkar), kata IM (Idrus Marham) nanti dia yang berurusan ke Abang mlm (malam) ini makanya Sy (saya) diam aja. Sy (saya) fikir Abang lbh (lebih) percaya IM (Idrus Marham) drpd Sy (daripada saya) makanya Sy (saya) gak gerak lg (lagi).
Akil: saya gk (gak) pernah hubungan sama dia selama ini urusan Jatim, baru ujug-ujug (tiba-tiba) datang, makanya saya tanya siapa yang urus Jatim ini kepada Zainudin.
Zainudin: Iya Bang, berarti mereka (IM & Nov (Idrus Marham dan Setya Novanto)) yg (yang) minta ke Tim Jatim spy (supaya) IM yg (yang) urus. Apakah td (tadi) waktu dg (dengan) IM (Idrus Marham) Abang sempat singgung jg (juga) bahwa Sy sdh (saya sudah) komunikasi dg (dengan) Abang?
Akil: Tdk (tidak) ada sama sekali dia tdk (tidak) tahu dan saya tdk (tidak) ngomong soal Zainudin ketemu saya,,,, Saya heran saja kok tiba-tiba dia datang urusan Jatim (Jawa Timur)…
Zainudin: Baik bang, bsk (besok) akan sy (saya) komunikasikan dg (dengan) Tim Jatim (Jawa Timur), tks (terimakasih).
2 Oktober 2013.
Zainudin: Assalamulaikum Bang, Alhamdulillah positif, kapan bisa komunikasi darat? mohon arahan, tks.
Akil: Kapan ada waktu? Secepatnya
Zainudin: Nanti malam saya ke Wican? (Perumahan Menteri Widya Chandra, di Jakarta Selatan).
Akil: Eksekusi langsung. Oke tunggu kontak dari saya.
Akil: Dimana? PING!!!
Zainudin: Di Menteng stanby (menunggu) Bang
Akil: Bisa ketemu saya sekarang ke rumah. Darurat kalau enggak diulang nih (ini, pilkada) Jatim
Zainudin: Baik Bang, segera saya ke sana. (Ke Widya Chandra).