REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN-- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan kunjungan pariwisata di Pangandaran meningkat setelah dilakukan pembenahan pascatsunami 2006. "Sebelum tsunami, wisatawan yang berkunjung mencapai 700.000 orang. Namun, setelah tsunami dan dilakukan pembenahan kunjungan tsunami mencapai 1,4 juta orang," kata Mari Elka Pangestu di Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu.
Mari mengatakan bahwa Pangandaran merupakan salah satu kisah sukses pengelolaan kawasan wisata pascabencana. Apalagi, Pangandaran memang termasuk kawasan rawan bencana. Menurut Mari, bencana tsunami yang melanda Pangandaran justru bisa diubah menjadi harapan untuk menghidupkan pariwisata dan menambah penghasilan penduduk setempat yang pada dasarnya adalah nelayan, petani, dan pekerja tambang.
"Hidupnya pariwisata juga menghidupkan banyak hal lain misalnya budaya. Di sini, misalnya tarian Ronggeng Gunung dan makanan pindang gunung yang sempat hilang bisa dihidupkan kembali," tuturnya.
Selain itu, dalam proses rehabilitasi pascatsunami, di Pangandaran juga dibangun sabuk hijau berupa tanaman bakau. Mari mengatakan tanaman bakau berfungsi sebagai pengaman kawasan pantai sekaligus wisata. "Semua itu untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan. Baru dua tahun saja kesadaran penduduk setempat untuk tidak menebang pohon dan menanam bakau sudah mulai meningkat," katanya.
Mari mengatakan bahwa pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya lingkungan, tetapi juga harus melibatkan masyarakat untuk menjaga kawasan tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu didampingi Sekjen Kemenparekraf Ukus Kuswara dan Dirjen Pengembangan Destinasi Firmansyah Rahim mengunjungi Pangandaran untuk meninjau pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Selain mengunjungi Pantai Pangandaran, Mari juga meninjau lokasi penanaman bakau di Bulak Setra yang merupakan bagian dari aksi program "Sustainable Tourism Through Energy Efficiency with Adaptation and Mitigation Measures" (STREAM) yang mendapat bantuan dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) untuk merevitalisasi Pangandaran pascatsunami.
Mari juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pemangku kepentingan pariwisata Pangandaran yang terhimpun dalam "Local Working Group" (LWG), "Destination Management Organization" (DMO), dan petuga penjaga pantai yang tergabung dalam Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).
Setelah mengunjungi Pangandaran, Menparekraf bersama rombongan juga berkunjung ke Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat.