Sabtu 12 Apr 2014 03:20 WIB

Sekali Panen Sayur, Warga Rusun Marunda Dapat Rp 24 Juta, Kok Bisa?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
  Seorang anak korban banjir Muara Baru Penjaringan bermain di area Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (29/1).   (Republika/Agung Fatma Putra)
Seorang anak korban banjir Muara Baru Penjaringan bermain di area Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (29/1). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Rumah hidroponik atau biasa disebut green house yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di rumah susun (rusun) Marunda sudah membuahkan hasil. Belum lama ini, warga yang mengurus rumah hidroponik tersebut sudah memanen hasil kebun.

Salah satu warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Marunda Hijau, Dea mengatakan, mereka baru saja menjual hasil kebun berupa selada, cabai rawit dan pakchoy dari rumah hidroponik yang memiliki luas 600 meter. Sekali panen, ujar dia, menghasilkan Rp 24 juta. "Keuntungannya kita putar lagi untuk menanam bibit baru," ujar dia, Jumat (11/4).

Dea mengatakan, rumah hidroponik tersebut dikelola oleh sepuluh orang yang semuanya adalah warga Rusun Marunda. Warga lain, Ester mengatakan, hasil panen baru dijual ke warga sekitar. Namun, kata dia, saat ini anggota Kelompok Tani Marunda Hijau sedang berusaha memasarkan hasil kebun ke supermarket.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, saat meninjau rumah hidroponik terlihat puas ketika melihat deretan sayur-sayuran hijau yang siap panen. Setelah melihat kesuksesan rumah hidroponik Marunda, dia ingin menerapkan program serupa di rusun lain. "Tahun ini ada 20 lagi. Bisa di rusun atau di kampung. Kita akan coba yang gede," ujar dia.

Calon presiden dari PDIP itu mengatakan, model bercocok tanam dengan menggunakan teknik hidroponik ini sangat cocok diterapkan di kota besar yang lahannya sempit. Dengan menggunakan teknik ini, ujar dia, warga tak perlu berkotor-kotoran mencangkul tanah.

Sebab sayuran tumbuh di atas pipa paralon yang di bawahnya dialiri air bermineral. Selain itu, kualitas sayurannya pun relatif lebih baik dan dapat dipanen dalam waktu satu bulan dari pertama kali ditanam. "Ini menarik, tidak perlu capek-capek dan kotor-kotor. Saya saja mau jadi petani kaya gini," kata Jokowi.

Rumah hidroponik Marunda pertama kali dibangun pada awal Januari lalu. Anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program ini sebesar Rp 225 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement