Kamis 10 Apr 2014 15:04 WIB

Boeing Bujuk Indonesia Beli Lagi Pesawat Kepresidenan

  Pesawat Kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ)-2 saat tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (10/4).  (Republika/Wihdan)
Pesawat Kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ)-2 saat tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (10/4). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan manufaktur pesawat Boeing mengimbau Pemerintah Republik Indonesia untuk mempertimbangkan membeli satu lagi pesawat kepresidenan sehingga memiliki dua pesawat kepresidenan.

"Direktur Penjualan Sales Boeing Business Jets menyampaikan kepada saya agar mempertimbangkan untuk membeli pesawat kedua," kata President of Boeing Southeast Asia, Ralph Boyce, dalam acara penyambutan pesawat baru kepresidenan di Jakarta, Kamis (10/4).

Sebagaimana diketahui, pesawat baru kepresidenan telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Kamis (10/4) pagi.

Pesawat senilai Rp 847 miliar itu diserahkan pihak Boeing dan diterima pihak kepresidenan yang diwakili Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan ditemani Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Menurut Ralph Boyce, pesawat baru dari Boeing itu merupakan sarana transportasi yang menakjubkan untuk menghubungkan presiden dengan konstituennya di berbagai tempat. "Semoga pesawat ini dapat memberi penerbangan yang menyenangkan," kata Boyce yang pernah menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Indonesia pada periode 2001-2004.

Sebelumnya, Pesawat baru kepresidenan yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Kamis (10/4) setelah melewati perjalanan selama empat hari dari negara Amerika Serikat yang dimulai dari negara bagian Delaware ke Sacramento, California, pada tanggal 7 April 2014.

Kemudian, pesawat kepresidenan buatan Boeing itu pada 8 April berlanjut ke Honolulu, Hawaii, di kawasan Samudera Pasifik. Dari Honolulu ke Guam (juga di Pasifik) pada 9 April. Sedangkan pada 10 April, pesawat baru kepresidenan diterbangkan dari Guam ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan waktu perjalanan 6 jam 30 menit.

Pesawat yang tahun manufakturnya adalah pada 2013 ini memiliki kemampuan terbang dengan ketinggian maksimum diperkirakan mencapai hingga 41.000 kaki. Sedangkan tingkat ketahanan pesawat bisa mencapai sekitar 10 jam dengan kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 Mach.

Sementara jangkauan jelajah maksimal dari pesawat Kepresidenan RI itu dapat menjangkau hingga sekitar 4.620 nautical miles atau 8.556 kilometer. Ukuran pesawat tersebut memiliki panjang badan 38 meter dan tinggi pesawat 12,5 meter serta rentang sayap hingga 35,79 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement