Kamis 10 Apr 2014 13:51 WIB

Fadli Zon: Pencapresan Prabowo Sudah Final

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Bilal Ramadhan
  Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)
Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei semakin menunjukkan konfigurasi arah parpol dalam menatap Pilpres 2014. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya sudah memiliki strategi khusus untuk memenangkan kursi presiden 2014-2019.

Dia menyatakan, komunikasi politik dengan pimpinan parpol akan mulai dilakukan selama sepekan. Gerindra, kata dia, ingin melakukan penjajakan terkait kemungkinan menjalin koalisi dengan parpol lain. Dia tidak membatasi berapa parpol yang harus digandeng Gerindra. Pun dengan PDIP juga masih terbuka untuk koalisi.

Hanya saja, ia menekankan, parpol yang menjadi mitra Gerindra harus memiliki visi dan misi sejalan untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai capres. Kalau parpol lain juga mengincar kursi RI1, ia menegaskan, koalisi dipastikan tidak bakal terwujud.

"Pak Prabowo sudah final, calon presiden yang diusung," kata Fadli di Jakarta Selatan, Kamis (10/4).

Dia mengungkap, dukungan di berbagai daerah untuk menjadikan Prabowo sebagai capres semakin bertambah. Hasil hitung cepat yang kemungkinan tidak berbeda jauh dengan real count KPU juga semakin menambah optimistis partainya untuk semakin giat berjuang.

Fadli melanjutkan, karena harus koalisi dengan parpol lain, tidak dimungkiri ada komitmen dalam pembagian kekuasaan. Hal itu dinilainya tidak masalah lantaran dalam sistem multipartai, kekuasaan tidak bisa dinikmati sendiri.

Terkait peluang cawapres, kata dia, tentu saja Gerindra akan membincangkan dengan mitra koalisi. Sehingga, sosok pendamping Prabowo bisa saja dari unsur politisi maupun kalangan profesional. Namun, lagi-lagi semua bergantung dengan situasi terakhir dalam diskusi dengan parpol koalisi.

"Sesuai dengan pernyataan Pak Prabowo, masalah bangsa tidak bisa diurus satu atau dua parpol, semakin banyak bergabung sepanjang sejalan dengan cita-cita Gerindra, mengapa tidak. Kami tidak akan membatasi," kata Fadli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement