REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Perolehan suara yang diraih PDI Perjuangan (PDIP) gagal mencapai target sebesar 20 persen yang berarti Jokowi Effect gagal. Calon Presiden dari PDIP, Joko 'Jokowi' Widodo menduga kegagalan ini karena mesin politik partainya kurang maksimal.
"Marketing politiknya itu gasnya kurang mentok. Karena kondisi kita yang mau ngiklan lima tahun tapi hanya punya tiga hari," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai, salah satu faktor yang membuat PDIP tak mencapai target pada pemilu kali ini yaitu kurangnya marketing politik. Dia mengatakan, PDIP kurang beriklan. Partai yang memiliki nomor urut empat pada pemilu kali ini tersebut hanya mampu beriklan di televisi selama tiga hari saat masa kampanye. Sementara partai lain telah beriklan di televisi sejak lima tahun lalu.
"Kalau dibilang puas ya ndak puas," ujarnya. Meski mengaku tak puas, Jokowi mengaku tetap bersyukur lantaran PDIP menduduki peringkat satu. Dia mengatakan, hasil perolehan suara hari ini merupakan pilihan rakyat.
Berdasarkan hasil penghitungan suara sementara yang dilakukan CSIS, PDIP mengungguli perolehan suara. Namun, suara partai berlambang banteng tersebut tak sampai 20 persen. Padahal, target nasional PDIP adalah 27 persen.