Ahad 06 Apr 2014 22:05 WIB

Warga Papua Belum Pernah Nikmati Gas Elpiji Tiga Kg

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pembangunan yang tak merata masih menjadi persoalan utama Papua. Misalnya, warga belum pernah menikmati kemudahan memasak dengan menggunakan gas elpiji tiga kilogram. 

Sebagian besar warga di bumi cenderawasih masih mengandalkan minyak tanah untuk keperluan masak sehari-hari. Salah satu warga, Anis mengatakan, gas melon memang tidak dipasok di Papua. 

Hanya ada gas elpiji 12 kilogram saja di pulau paling timur Indonesia tersebut. Itu pun warga harus membelinya dengan harga Rp 230 ribu per tabung. Jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga di Pulau Jawa yang berkisar Rp 100 ribu - 120 ribu.

"Paling hanya restoran saja yang pakai gas 12 kilo," ujar perempuan asal Makassar yang sudah lima tahun menetap di Jayapura ini. 

Karena harganya yang mahal tersebut, warga lebih memilih menggunakan minyak tanah. Beruntung, harga minyak tanah di sini cukup murah, hanya Rp 5.000 per liter.

Anis merupakan seorang penjual minyak tanah. Wanita berjilbab ini sehari-hari berjualan minyak tanah di Pasar Youtefa, Abepura, Jayapura. 

Lapak jualan Anis adalah sebuah meja yang diletakkan di pinggir jalan raya. Di atas meja berjejer rapi dirigen minyak tanah isi satu liter yang siap dijual. Jika di Pulau Jawa, tipe lapak jualan milik Anis mirip seperti penjual bensin eceran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement