REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- PT Kereta Api Indonesia mengevakuasi kereta api pengangkut batu bara yang anjlok di Stasiun Rangkasbitung dengan menggunakan "crane hydrolic" dan kereta penolong.
"Kami menargetkan malam ini bisa diangkat satu gerbong yang terguling dan dua gerbong lainnya dikembalikan ke posisi rel," kata Opik, seorang petugas teknisi Dipo Rangkasbitung, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan teknisi bengkel dari Jatinegara, Jakarta, untuk memperbaiki gerbong yang anjlok tersebut. Sebab kondisi gerbong tersebut berada di jalur wesel saat memasuki Stasiun Rangkasbitung.
Kemungkinan penyebab anjloknya kereta itu akibat jalur wesel sudah tidak kuat karena gerbong masuk jalur tiga yang semestinya jalur dua. "Saya kira roda gerbong itu terlepas dan memasuki jalur tiga," katanya.
Ia menjelaskan, anjloknya kereta api pengangkut barang dari Cilegon menuju Bekasi itu tidak begitu sulit.
Saat ini, petugas sudah bisa mengevakuasi dua gerbong dan satu gerbong lainnya sedang diupayakan diangkat.
"Kami berharap dua jam ke depan sudah bisa dilakukan pengangkatan gerbong itu," katanya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung, Dindin mengatakan anjloknya kereta api tersebut kini perjalanan angkutan penumpang umum tujuan Rangkasbitung-Jakarta terhambat. Bahkan, kedatangan kereta api dari Jakarta-Rangkasbitung hanya sampai dengan Stasiun Citeras.
Peristiwa anjlok KA tersebut terjadi pukul 12.47 WIB dengan mengangkut sebanyak 17 rangkaian gerbong.
Namun, gerbong yang anjlok pada rangkaian 5, 6 dan 7, bahkan gerbong 5 terguling dan dua gerbong lainnya keluar dari rel.
"Kami belum bisa menjamin perjalanan kereta api ini berjalan lancar," ujarnya.