Kamis 03 Apr 2014 21:57 WIB

PTPN IV Bantah Bonus Sebagai 'Uang Politik'

  Peserta aksi menunjukkan pesan petisi di sela deklarasi kampanye Tolak Politik Uang di Plaza Teater Jakarta, TIM Cikini, Jakarta, Jumat (28/2).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Peserta aksi menunjukkan pesan petisi di sela deklarasi kampanye Tolak Politik Uang di Plaza Teater Jakarta, TIM Cikini, Jakarta, Jumat (28/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PT Perusahaan Nusantara IV membantah bahwa rencana pembagian bonus hasil keuntungan perusahaan itu pada April ini sebagai "uang politik' perusahaan untuk menggiring suara karyawan pada Pemilu 2014.

"Wah isu dari mana itu. Masih percaya masyarakat bisa digiring untuk milih?" kata Humas PTPN IV, Syahrul Siregar saat dihubungi untuk konfirmasi soal isu tersebut, Kamis.

Syahrul mengakui, adanya rencana pembagian bonus itu pada April ini menyusul sudah selesainya laporan keuangan perusahaan itu.

Dia juga mengakui bahwa penyelesaian laporan keuangan BUMN itu lebih cepat.

Namun, hal itu terkait dengan arahan Menteri BUMN yang minta perusahaan BUMN membuat laporan keuangan dengan cepat dan dengan laporan yang semakin bagus sesuai ketentuan.

"Jadi jelas, isu ada 'uang politik' dalam pembagian bonus tidak benar sama sekali," katanya.

Menurut Syahrul, tahun ini, laba (sebelum PPh) PTPN IV tahun 2013 mencapai Rp678 miliar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, di Jakarta akhir Maret, mengatakan bahwa laba BUMN yang ditargetkan pada 2013 sebesar Rp150 triliun tercapai.

Pada 2013, BUMN berhasil mencetak laba sebesar Rp150,7 triliun.

Awalnya, Dahlan mengaku sempat ragu bahwa laba BUMN yang ditargetkan Rp150 triliun tersebut tidak akan dapat tercapai karena beberapa kendala seperti PT PLN yang tengah mengalami masalah besar dalam mengatasi listrik nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement