REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka diminati perusahaan besar asal Korea. Mereka, menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam proyek yang saat ini tengah digenjot Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar.
Tiga orang pemimpin perusahaan besar asal Korea itu mendatangi kantor Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang (1/4). Mereka sengaja datang untuk mendengarkan pemaparan Pemprov Jabar mengenai peluang kedepan dari proyek BIJB Kertajati.
"Kami hanya menyampaikan proyek yang sedang berjalan (BIJB Kertajati). Serta memberikan kesempatan kepada perusahaan terbesar di Korea untuk membantu. Mereka juga sudah sering menghubungi kami," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Wawan Ridwan kepada wartawan, Selasa petang (1/4).
Wawan yakin, dari pertemuan tersebut, perusahaan yang bergerak dalam teknologi informasi itu berminat untuk menyertakan modal di BIJB. Namun, Ia belum mengetahui bentuk penyertaan modal yang diberikan seperti apa.
"Dalam pertemuan tadi mereka mengaku berminat. Tapi kami belum tahu apakah mereka dalam investasi, operator atau yang lainnya. Tinggal kami mengarahkan," katanya.
Menurut Wawan, sistem kerjasama terkait proyek BIJB Kertajati itu masih akan didiskusikan dengan pengusaha asal Korea tersebut. Kerjasamannya seperti apa, masih didiskusikan di level manajemen perusahaan tersebut karena terkait teknis disana. Sekarang, mereka baru melakukan proses penjajakan. ''Jadi tidak sembarangan, mereka juga harus berdiskusi dulu," kata dia.
Dikatakan Wawan, kalau perusahaan tersebut sudah masuk ke BIJB Kertajati akan mempermudah pembangunan proyek BIJB. Wawan memastikan, konsep yang ditawarkan kepada mereka adalah murni bisnis.
"Kalau sudah masuk disini proyek kedepannya gampang bisa kemana-mana. Ini murni bisnis. Tapi masih dalam tahap pengenalan, kami belum menawarkan sistemnya seperti apa," kata dia.
Nama perushaan besar dari Korea tersebut sudah tidak asing lagi. Selain produknya digunakan di Indonesia, perusahaan ini sering melakukan kerja sama dalam hal investasi dengan Pemerintah Pusat.
"Perusahaan ini kalau kerjasama dengan Pemerintah Pusat banyak. Yang menjadi investor di negara kita itu kan Jepang, Singapura dan Korea," kata Wawan.
Selain ke perusahaan tersebut, kata dia, Pemprov Jabar juga sudah mengenalkan proyek BIJB Kertajati kepada sejumlah negara seperti Cina, Malaysia dan Dubai. Tapi, yang berpeluang besar bekerja sama adalah perusahaan besar dari Korea.