REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana menegaskan Indonesia saat ini sedang mengalami masa "bonus demografi", yakni jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia muda dan lanjut usia.
"Artinya jumlah penduduk yang bekerja dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia lebih besar atau banyak dibanding penduduk usia muda dan lansia," katanya saat membuka Musrembang Pemerintah Provinsi Maluku di Ambon, Selasa (2/4) malam.
Periode bonus demografi ini, katanya, akan berlanjut hingga tahun 2035, namun diperlukan perhatian dan upaya serius semua pihak menyangkut pembangunan kependudukan di tanah air, terutama menyangkut pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang.
Dia mengakui Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan hasil proyeksi tahun 2003 - 2005 menunjukkan jumlah penduduknya akan terus meningkat hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035.
Meningkatnya jumlah penduduk di tanah air dikarenakan saat memasuki era reformasi, berbagai masalah di bidang kependudukan kurang mendapatkan perhatian.
Karena itu, masalah kependudukan dan peningkatan kualitas SDM di tanah air, menjadi salah satu fokus utama dalam program pembangunan jangka menengah 2015-2019.
"Tantangan utama kita yang harus menjadi perhatian jangka menengah maupun panjang adalah investasi dan pembangunan SDM berkualitas termasuk di bidang kependudukan," katanya.