REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG -- Kabid Sumber Daya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Jawa Barat, Hendrawan, mengaku, tahun ini pihaknya konsen pada normalisasi irigasi tersier dan kuarter.
Supaya, saat musim gadu, air bisa sampai ke petani yang berada di hilir. Sedangkan, kalau hujan saluran tersebut mampu menampung volume air hujan. Sehingga, tidak menimbulkan banjir."Anggarannya, sedang kami bahas," ujarnya, Selasa (1/4).
Secara terpisah, Direktur Pengelolaan Air PJT II Jatiluhur, Harry M Sungguh, membenarkan bila kasus pencurian air di Tarum Timur sangat tinggi. Berdasarkan catatannya, air yang lost saat musim gadu mencapai 60 meter kubik per detik. "Air yang hilang ini, karena banyak di ambil oleh para pembudidaya ikan kolam," ujarnya.
Karena itu, pihaknya telah kerja sama dengan aparat kepolisian setempat serta petani setempat. Supaya, bisa menertibkan pompa-pompa air ilegal tersebut. Tetapi, kalau ke langkah hukum, pihaknya belum sampai ke sana. Sebab, akan mengedepankan pendekatan persuasif dulu.