REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Polusi asap kebakaran di dua daerah di Provinsi Riau menunjukkan indeks pencemaran udara dalam tingkat berbahaya akibat masih banyaknya titik api kebakaran lahan dan hutan.
Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru, Jumat petang, alat pemantau polusi udara di daerah Kandis Kabupaten Siak dan Bangko Kabupaten Rokan Hilir masing-masing menunjukkan angka 500 dan 492 Psi (pollutant standard index). Semakin tinggi angka indeks pencemaran menandakan kandungan partikel debu atau PM10 dalam asap makin berbahaya bagi manusia, dimana level "Berbahaya" terjadi ketika indeks pencemaran udara lebih dari angka 300.
Sedangkan, polusi dengan taraf "Tidak Sehat" terpantau di sejumlah daerah termasuk di Kota Pekanbaru dengan indeks pencemaran udara mencapai angka 115.
Daerah lainnya antara lain Siak (114), Minas (142), Duri Camp (171), Duri Field (160) dan Libo (143).
Seiring dengan memburuknya kondisi udara, jumlah warga yang sakit akibat asap selama Maret ini sudah mencapai 1.275 orang yang melalui rawat jalan di Puskesmas maupun rumah sakit setempat.
Perkembangan titik api (hotspot) pada pukul 17.00 WIB berdasarkan citra satelit NOAA-18 menunjukkan ada 121 titik, sementara pantauan Satgas Darat sejumlah 20 titik.
"Berdasarkan laporan Satgas darat, progres titik api pada hari ini terpantau 20 titik, dan titik api yang bertambah sebanyak tiga titik di daerah Kabupaten Siak ada satu, dan Kabupaten Kepulauan Meranti dua titik," Juru Bicara Satgas Darurat Asap Riau, Kolonel Inf. Bernardus Robert, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, titik api yang padam ada 17 titik di daerah Kabupaten Bengkalis (9), Pekanbaru (1), Dumai (4) dan Kabupaten Rokan Hilir (3). Total titik api mulai 27 Februari?28 Maret sejumlah 234 titik dengan luas lahan.
terbakar 21.285 hektare (ha). "Rinciannya titik api tersisa 20 titik, dan titik padam ada 214 titik seluas 20.631 hektare," ujarnya.
Informasi BMKG Pekanbaru menyatakan prediksi kondisi cuaca wilayah Riau, menunjukkan angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan 05:10 knot per jam relatif cukup kencang, dengan prospek cuaca tiga hari ke depan berpeluang hujan ringan.
Sedangkan, berdasarkan prediksi FDRS (Fire Danger Rating System), potensi tingkat kerentanan dan pengendalian kebakaran tinggi di sebagian besar wilayah Riau, terutama di bagian utara dan pesisir timur.
Menurut dia, sebanyak 2.856 personel gabungan dalam Satgas Darurat Asap kini terus berjibaku melakukan pemadaman kebakaran juga melakukan upaya penegakan hukum. Satgas Penegakan Hukum sudah menetapkan 106 tersangka, dimana enam orang diantaranya masih buron dan satu perusahaan PT National Sago Plantation juga ditetapkan sebagai tersangka.
Upaya pemadaman dari Satgas Udara pada hari ini menjatuhkan 8.100 liter bom air menggunakan helikopter Sikorsky, Bolcow, Kamov dan dua bantuan perusahaan seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Sinar Mas.
Kolonel Robert menambahkan, Satgas Pasukan Darat akan mengoptimalkan helikopter Bell TNI AD yang baru tiba di Pekanbaru untuk mobilisasi pasukan ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu.
"Pergeseran pasukan yang dilakukan adalah dari kesatuan Armed 13 Kostrad sebanyak 105 personel untuk menambah kekuatan pemadaman titik api dan asap di daerah tersebut," ujar Kolonel Robert.