REPUBLIKA.CO.ID, Kota Tua yang terletak di kawasan Jakarta Barat menjadi ruang terbuka yang menjadi tujuan banyak warga Jakarta. Bahkan hingga malam hari, kawasan ini banyak digunakan para anak baru gede (ABG) untuk berkumpul.
Suasana yang temaram dan minimnya polisi maupun petugas keamanan lain ternyata dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melakukan aksi kejahatan. Yang melakukan kejahatan menyasar pengunjung ABG ternyata adalah komplotan yang seusia mereka.
Komplotan yang terdiri dari anak usia belasan tahun ini menebar umpan beberapa gadis berusia di bawah 17 tahun. Perempuan ABG yang sering disebut 'cabe-cabean' inilah yang dijadikan umpan. Namun aksi mereka mesti saat petugas Polsektro taman Sari turun tanga pada Selasa (25/3).
Kanit Reskrim Polsektro Tamansari, Komisaris Ferio Sano Ginting mengatakan, modus digunakan para pelaku, adalah menebar cabe-cabean, dan mengincar korban ABG lain yang menggunakan sepeda motor dan memiliki ponsel mahal.
Menurut pengakuan Vina, salah satu pelaku di Polsek Taman Sari dalam satu malam komplotannya bisa beroperasi berkali-kali. “Bisa tiga kali dalam semalam," kata Vina, Kamis (27/3).
Vina juga menjelasakan biasanya target sudah diintai sejak tempat parkir motor. Vina dan rekan-rekannya akan memantau motor dan ponsel jenis apa yang dipakai sang calon korban. Pelaku mulai melancarkan aksinya dengan berkenalan dengan korban, juga kawan-kawan korban.
Ketika korban sudah diajak ngobrol, pelaku mulai merayu dan mengajak untuk bermesraan di pojok-pojok gelap di kawasan Kota Tua atau melipir ke wilayah lain di sekitarnya. Gadis-gadis pengumpan inipun mengarahkan pelaku ke tempat yang sudah menjadi tempat aksi perampokan mereka.
Pelaku perampokan yang merupakan rekan-rekan Vina menunggu dengan celurit dan parang di tempat yang sudah mereka janjikan. "Biasanya kami melakukan perampokan di kawasan Pantai Pluit" tutur Vina, Kamis (37/3).
Seketika sampai di tujuan, pelaku sambil memeluk korban, meminta korban memparkirkan motornya di tempat yang sepi. Saat korban dirasa sudah lengah, Vina mengirim pesan singkat ke teman-teman banditnya yang berjumlah tiga orang yang sudah mempersiapkan diri dengan benda-benda tajam.
Teman-temannya dengan cepat langsung menodongkan celurit ke leher korban. Korban yang takut kemudian memberikan apa yang dimintai oleh pelaku. Ponsel, dompet, jam tangan dan tas korban hingga motor korban pun akan melayang.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Tamansari, Kompol Ferio Sano Ginting mengatakan mereka sudah sembilan kali beraksi di kawasan Kota Tua