Rabu 26 Mar 2014 17:15 WIB

Jabar Terus Berupaya Wujudkan Monorel

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus berupaya mewujudkan proyek monorel. Oleh karena itu, kedua tim dari Cina dan Pemprov Jabar, terus melakukan pertemuan intensif. Walaupun, pertemuan tersebut digelar dari jarak jauh melalui teleconference.

''Saya akan berusaha terus agar monorel ini terwujud. Dua kali seminggu tim harus terus ada pertemuan dan progres,'' ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan, Rabu (26/3).

Menurut Heryawan, untuk mempermudah koordinasi, BUMN Cina yang digandeng oleh Pemprov Jabar untuk menggarap proyek tersebut sudah membuat kantor perwakilan. ''Kalau percepatan pembangunan kan itu hitung-hitungannya bisnis karena kalau pemerintah tak harus kembali modal,'' katanya.

Saat diminta komentar tentang Jabar sebagai pelopor transportasi, Heryawan mengatakan, Ia hanya berharap pembangunan monorel ini bisa berjalan lancar. Kalau sudah lancar dan ground breaking, maka baru kelihatan ada progresnya. Baru, mungkin bisa disebut Jabar sebagai pelopor transportasi.  ''Kalau sekarang kan masih dibangun walaupun progres ada. Saya hati-hati kalau disebut pelopor karena ada hambatan-hambatan,'' katanya.

 

Dikatakan Heryawan, yang jelas konsep pembangunan monorel ini adalah b to be (bisnis to bisnis). Karena, kalau menggunakan kas daerah tak mungkin. Konsep ini, bisa dikatakan menjadi model kalau sudah berhasil.

''Kalau dari Tanjung sari sampai Gedebage masyarakat sudah bisa dilayani perjalanan hanya 15 menit, baru berhasil. Yang jelas, sekarang tim Cina dan Indonesia sudah efektif dan menyatu,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement