Selasa 25 Mar 2014 17:59 WIB

Alhamdulillah, Pedagang Kecil Kebanjiran Pesanan Saat Masa Kampanye

 Anak-anak mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di GOR Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (17/3).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Anak-anak mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di GOR Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (17/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Pengusaha kecil kebanjiran order di masa kampanye terutama untuk produk-produk kerajinan tangan banyak dipesan sebagai souvenir dan hadiah bagi masyarakat yang datang dan terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Yang paling banyak seperti kaos serta kerajinan tangan yang bisa dijadikan sebagai buah tangan," ujar Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Tengah Asry Wibowo di Semarang, Selasa.

Menurutnya pada masa kampanye kali ini Iwapi merupakan pihak netral yang tidak ingin mendukung salah satu pihak yang bertarung pada Pemilihan Umum. "Bagi kami yang utama adalah pemasukan, jadi kami bukan penganut 'warna' tertentu, lagi pula saat ini kenaikan omzet cukup banyak bisa mencapai 50 persen," ujarnya.

Bahkan hingga saat ini pemasukan tersebut terus meningkat terutama pada pelaku usaha sablon dan percetakan, untuk produk yang dipesan di antaranya kalender dan batik dengan simbol partai. "Kenaikan ini terasa sejak dua minggu lalu, bahkan banyak teman yang terpaksa menolak pesanan karena sudah terlalu penuh dan mereka kan juga terkendala pada terbatasnya jumlah tenaga kerja, biasanya teman-teman akan meneruskan order ke teman yang lain," ujarnya.

Menurutnya ada calon anggota legislatif yang memesan dalam jumlah banyak namun tak sedikit yang memesan dalam jumlah sedikit karena keterbatasan dana kampanye. Sementara itu Pemilik Jasmin Optik dan Jam Muhammad Mirza mengatakan permintaan jam yang biasa meningkat di setiap perhelatan pemilu untuk kali ini tak sebaik di masa sebelumnya.

Jika pada pemilu lima tahun lalu kenaikan permintaan mencapai 30 persen-40 persen untuk kali ini hanya meningkat hingga lima persen. "Kalau dulu satu partai politik bisa memesan antara 10-15 ribu unit jam dinding kalau sekarang tidak sampai segitu harapan saya ini masih bisa meningkat lagi," ujarnya.

Pihaknya memprediksi masih sepinya pesanan jam tersebut karena saat ini baru dilakukan pemilu legislatif sehingga caleg cenderung memilih pesan kaos yang bisa digunakan saat kampanye. "Harapan saya ada kenaikan saat pilpres mendatang, karena pada pemilu lima tahun lalu kenaikan juga terjadi saat pilpres," tukasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement