Selasa 25 Mar 2014 18:31 WIB

Wajah Lesu Petani Sambut Panen Rendeng

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Julkifli Marbun
Lahan sawah
Lahan sawah

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Petani pantura Subang, Jawa Barat, menyambut panen perdana musim rendeng dengan wajah lesu. Pasalnya, saat ini harga gabah sedang bagus. Yakni, kisaran Rp 420-470 ribu per kuintal. Tetapi, petani tak menikmati harga tersebut. Karena, mereka tidak memiliki gabah untuk di jual.

Ati Juharti (32 tahun), petani asal Kampung Poncol, Desa Jatibaru, Kecamatan Ciasem, mengatakan, saat ini sedang panen perdana. Tetapi, yang bisa dipanen itu hanya sebagian kecil. Dengan kata lain, petani mengalami gagal panen akibat banjir awal tahun kemarin.

"Yang kami panen saat ini, merupakan padi sisa banjir," ujar dia, kepada Republika, Selasa (25/3).

Karena sisa padi, maka kualitasnya jelek. Sebab, bulir padi warnanya tidak kuning keemasan. Melainkan, putih kecoklatan. Bulir berasnya juga berwarna kusam. Tidak seputih biasanya. Karena kondisi itu, harga gabahnya juga antara Rp 420-470 per kuintal. Tergantung kualitas padi.

Namun, harga musim rendeng tahun ini, jauh lebih baik ketimbang musim rendeng tahun lalu. Tahun kemarin, harga gabah tertingginya hanya Rp 450 per kuintal. Sedangkan terendah, sampai Rp 370 ribu per kuintal.

Meskipun harga sekarang bagus, petani tetap tak menikmati. Sebab, petani tidak punya gabah untuk dijual. Karena, petani banyak yang gagal tanam serta panen akibat banjir kemarin.

Marno (33 tahun), petani lainnya mengaku, hasil panen musim ini kurang maksimal. Dalam sehektare yang bisa dipanen sekitar dua sampai tiga ton. Itupun, kualitasnya jelek. Padahal, bila panen musim kemarau, hasilnya antara enam sampai tujuh ton per hektare.

"Makanya harga gabah masih tinggi. Karena, gabahnya masih langka. Sebab, banyak yang gagal panen," ujarnya. N Ita Nina Winarsih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement