Selasa 25 Mar 2014 15:57 WIB

Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kenapa?

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Danau Maninjau
Foto: .
Danau Maninjau

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkap 221 ton ikan mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Hasil tersebut merupakan akumulasi dari bulan Januari sampai Maret ini.

"Hal ini bukanlah yang pertama kali, namun sudah beberapa kali terjadi di Danau Maninjau ini," kata Kepala LIPI, Lukman Hakim, Selasa (25/3).

Lukman melanjutkan bahwa, salah satu penyebab terjadinya kematian masal ini karena dalam air danau itu sudah terkandung Sulfida yang menyebabkan ratusan ton ikan mati. Sulfida ini yang membuat kandungan Oksigen di dalam air berkurang.

"Sulfida itu dihasilkan akibat dari limbah pakan makanan ikan yang tak dapat diolah oleh air danau, sehingga menyebabkan ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen didalam air," lanjutnya.

Menurut informasi yang diperoleh Republika bahwa, tak hanya Sulfida tersebut yang menjadi penyebab kematian masal ikan. Penambak ikan memakai kerambah untuk mengembang biakkan ikan-ikan tersebut. Kerambah tersebutlah yang membuat ruang gerak ikan-ikan itu terbatas. Seharusnya ikan-ikan itu mampu menghindari air yang mengandung Sulfida yang banyak dan mencari aliran air yang mengandung Oksigennya.

"Upaya dan saran kami kepada para penambak ikan yang berada di Danau Maninjau untuk tidak menggunakan kerambah tersebut." jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement