REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan Bank Pertanian di Indonesia menjadi upaya yang harus direalisasikan dalam membantu keberlangsungan sektor pertanian.
"Adanya bank pertanian harus cepat direalisasikan," ujar Direktur International Center For Applied Finance and Economics (InterCAFE) Institut Pertanian Bogor (IPB) Nunung Nuryartono dalam seminar di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (24/3).
Nunung mengatakan, selama ini perhatian perbankan terhadap sektor pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih terbatas, hal ini dikarenakan tidak tertariknya bank memberikan bantuan modal.
Keberadaan Bank pertanian menjadi salah satu solusi agar persoalan permodalan yang selalu menghimpit petani di seluruh Indonesia dapat terselesaikan.
"Dengan adanya bank pertanian, segala urusan permodalan dan pinjam memijam petani dapat lebih mudah dilakukan dan petani tidak kesulitan lagi," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta, yang menyebutkan, kebutuhan akan bank pertanian sudah sangat mendesak. "Kedepan kita butuh bank pertanian, karena adanya hambatan di sektor perbankan. Belum optimalnya peran dan kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD)," ujarnya.
Arif mengatakan, DPR RI telah membuka koridor seluas-luasnya bagi terbentuknya bank-bank khusus yang mau mendanai petani dalam memajukan sektor pertaniannya.
Menurutnya dengan adanya bank pertanian, seluruh persoalan permodalan yang dihadapi para petani dan sektor pertanian dapat terselesaikan.