REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri acara silaturahim dengan keluarga veteran di taman pujaan bangsa Magarana, Tabanan, Bali, Ahad (23/3). Dalam kesempatan itu, SBY memimpin langsung doa bersama dengan para veteran dan keluarganya.
"Sebelum saya menyampaikan sambutan, saya mohon semua untuk berdiri untuk mengheningkan cipta mengenang dan menghormati jasa dan pengorbanan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dan para pejuang serta prajurit yang gugur. Semoga arwah para pejuang diterima di sisi Tuhan," katanya mengawali doa bersama.
Taman pujaan bangsa magarana punya cerita tersendiri bagi masyarakat Bali. Rana artinya perang sedangkan Maga adalah nama desa. Magarana berarti peperangan yang terjadi di desa Maga. Dulu, sekitar 1946, di kawasan tersebut terjadi perang antara masyarakat Bali dan Belanda. Peperangan dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. Mereka mempertahankan NKRI dan tak ingin Belanda ada di tanah Bali.
Sekarang, kawasan tersebut diabadikan menjadi taman pujaan bangsa magarana. Taman memiliki luas sekitar sembilan hektare dan dikelola yayasan kebaktian proklamasi. Taman dibangun oleh para pejuang kemerdekaan di Bali dan bekerja sama dengan pemerintah Bali pada 1951.
Yayasan itu bertugas membesarkan anak yatim piatu dari para pejuang kemerdekaan. Taman tersebut saat ini banyak dikunjungi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum. Saat itu akan dimanfaatkan untuk memberikan petuah bagi kaum muda agar selalu cinta bangsanya dan siap berkorban untuk negeri.
Kawasan pun telah disucikan. Di kawasan tersebut juga tidak ada jasad pahlawan yang dikebumikan. Karena jasadnya disucikan ditempatnya masing-masing. Ada sekitar 1.372 buah pusara termasuk satu pusara untuk pahlawan tak dikenal. Telah dibangun pula museum perjuangan.